TRIBUNHEALTH.COM - Teknik IPM (Interventional Pain Management) merupakan teknik untuk menangani nyeri kronis.
Walau dianggap efektif, namun tak semua keluhan nyeri harus diatasi dengan teknik IPM ini.
dr. Isrun Masari SpAn FIPM CIPS pun menerangkan, ada sejumlah metode lain dalam meredakan keluhan nyeri.
Baca juga: Gejala Fisik Stres yang Perlu Dipahami, Salah Satunya Nyeri Kepala
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video, antara lain:
- Istirahat
- Obat-obatan
- Fisioterapi.
Isrun menerangkan, sebanyak 70 persen kasus nyeri otot dan sendi dapat diatasi dengan cara di atas.
Baca juga: Tengkuk Belakang Terasa Kaku dan Nyeri Pinggang Berlebih, Mungkinkah Berkaitan dengan Asam Lambung?
Sementara 30 persen selanjutnya adalah kondisi nyeri yang tak kunjung mudah disembuhkan, seperti nyeri kronik.
Intervensi Nyeri Kronik
Intervensi manajemen nyeri merupakan suatu teknik mengatasi masalah nyeri langsung pada pencetus nyeri muncul.
Misalnya nyeri bahu, pada bahu terdapat berbagai otot yang berperan menyebabkan nyeri tersebut timbul.
Intervensi ini menjadi solusi jika dalam penanganan nyeri kronik tak ada perbaikan setelah dokter menganjurkan pasien mengonsumsi obat.
Jika terus dipaksa menggunakan obat, maka akan menimbulkan efek samping pada organ. Seperti gangguan ginjal atau lambung.
"Berbeda dengan manajemen nyeri intervensi, obat langsung diberikan pada sumbernya," imbuh Isrun.
Baca juga: Curigai Tanda-tanda Asam Lambung Berikut Ini, Simak dr. Eric Herrianto Dwiputra
Agar tidak salah penempatan, maka dokter akan menggunakan alat bantu dengan USG (Ultrasonografi).
Saat ini USG sangat berkembang, maka bisa dilakukan untuk membantu mendeteksi kelainan otot dan sendi.
"Dengan USG kita tahu, adanya robekan, saraf bermasalah atau sendi mengalami peradangan," tambah Isrun.
Selain itu dengan USG bisa menjadi panduan pada jarum yang akan digunakan untuk ditempatkan pada target nyeri yang dituju.
Prosedur Atasi Nyeri Kronik
Baca tanpa iklan