TRIBUNHEALTH.COM - Endoskopi berperan untuk diagnosis penyakit sekaligus untuk mengatasinya.
Prof. Dr. dr. Murdani menyampaikan, pada saluran cerna bagian atas yang sering ditemukan adalah kelainan-kelainan di esofagus dan lambung.
Pada esofagus bisa berupa radang esofagitis atau tumor esofagus yang menyumbat saluran makanan, sehingga pasien tidak bisa makan.
Selain itu Akalas esofagus merupakan peningkatan tonus dari otot-otot pintu masuk ke lambung yang menghambat masuknya makanan.
Sedangkan pada lambung yang sering ditemukan yakni tukak lambung baik dengan atau tanpa perdarahan, bahkan bisa ditemukan tukak pada usus 12 jari.
Baca juga: Prof. Dr. dr. Murdani Abdullah Sp.PD-KGEH Sampaikan Prosedur Endoskopi yang Perlu Diketahui
Untuk mengetahui adanya gangguan seperti ini, tentu saja endoskopi merupakan salah satu cara sekaligus diperlukan tindakan untuk menghentikan pendarahan.
Endoskopi bisa melakukan tindakan penghentian pendarahan dengan beberapa teknik.
Misalnya dengan penggunaan Hemoclip.
Prof. Dr. dr. Murdani mengatakan, terdapat beberapa tindakan endoskopi yang bisa digunakan untuk memperbaiki kelainan yang ditemukan.
Endoskopi terdiri dari dua suku kata, endo yang artinya dalam dan skopi artinya melihat.
Dengan endoskopi bisa membedakan apakah keluhan yang disampaikan pasien terdapat dasar secara fisik.
Baca juga: Hasil Biopsi dan Endoskopi Normal Tetapi Sering Sendawa dan Perut Kembung, Apa Penyebabnya?
Misalkan pada esofagus bisa diketahui adanya esofagitis dan pada lambung bisa diketahui adanya tukak lambung.
Prosedur endoskopi sebenarnya sangat sederhana, yakni seperti pipa lentur yang terdapat lampu untuk menerangi dan terdapat kamera.
Kamera endoskopi berbentuk kecil dan halus, dengan kamera ini bisa menilai kelainan disepanjang saluran cerna.
Selain itu juga bisa memasukkan working tangle, dengan working tangle bisa memasukkan aksesoris tertentu untuk melakukan tindakan terapeutik.
Misalnya membuang polip atau menutup luka, menghentikan pendarahan dan semua bisa dilakukan melalui working tangle.
Baca juga: Tak Hanya untuk Mendiagnosis Suatu Penyakit Saja, Endoskopi Juga Dapat Digunakan untuk Pengobatan
Endoskopi tak hanya diagnosis tetapi juga sebagai metode pengobatan, sehingga saat itu juga bisa langsung dilakukan tindakan.
Misalkan saat melakukan kolonoskopi dan diketahui adanya polip yang dikhawatirkan tumbuh kanker, maka dengan endoskopi bisa melakukan pengangkatan.
Tindakan pengangakatan polip tersebut antaralain :
- Polipektomi
- Endoskopi submukosal disection
Itulah tindakan yang bisa dilakukan dan efektif untuk membuang tumor dan juga kanker stadium awal.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan Prof. Dr. dr. Murdani Abdullah Sp.PD-KGEH. Seorang dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastro entero hepatologi.
(TribunHealth.con/Putri Pramesti Anggraini)