dr. Yusuf Aulia: Perbedaan Kanker Akut dan Kronis ialah dari Sel Darahnya

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi kanker

TRIBUNHEALTH.COM - Tentu kita sering mendengar mengenai kanker akut dan kanker darah kronis.

dr. Yusuf Aulia menyampaikan, sebenanrya perbedaan kanker akut dan kronis adalah dari sel darahnya.

Sebenarnya jika dilihat dari sel darah putih pada seseorang yang mengalami leukimia, maka akan dilihat apakah sel darah putih tersebut yang mature (dewasa) atau imatur (muda).

Jika sel darah putih sudah banyak yang dewasa, maka disebut dengan kronik.

Tetapi jika imaturer atau sel-sel mudanya yang banyak, maka disebut dengan akut.

Prognosis gejala kanker darah yang akut dan kronis tentunya sudah pasti berbeda.

dr. Yusuf Aulia mengatakan bahwa kanker yang akut biasanya mengalami gejala yang lebih berat.

ilustrasi kanker (health.kompas.com)

Baca juga: Berbagai Penyakit Serius Sebabkan Berat Badan Turun Tiba-tiba, Mulai dari Kanker hingga Diabetes

Sedangkan pada kanker kronis biasanya penampilannya tidak seberat yang akut, dan tergolong lebih jinak.

Pada kanker akut, biasanya pasien bisa mengalami anemia atau trombosit yang menurun tetapi leukositnya normal atau cenderung tinggi.

Jika penderita kanker mengalami hal tersebut, biasanya pasien mengalami kelainan disel darah putih.

Hal ini tidak ada perbedaan antara penderita kanker akut maupun kronis.

Sebenarnya pabrik sel darah adalah pada sumsum tulang.

Sel darah merah, trombosit, maupun leukosit produksinya pada sumsum tulang.

Begitu ada salah satu sle darah yang hiperaktif atau adanya sesuatu yang tumbuh berlebihan pasti akan menekan populasi 2 sel lainnya.

Baca juga: Kenapa Masih Ada Perempuan yang Mengalami Kanker Serviks meski Sudah Melakukan Pap Smear?

Oleh karena itu timbullan anemia dan trombosit yang rendah, leukosit menjadi berlebihan hingga akhirnya menekan populasi 2 sel lain.

Kanker merupakan penyakit yang dapat mengancam jiwa.

Berbicara megenai penyebab kanker secara umum tidak bisa disalahka satu faktor saja, misalnya karena faktor keturunan atau faktor makanan saja.

Kanker merupakan interaksi dari berbagai faktor yang hasil akhirnya adalah aktivasi dari gen-gen pemicu kanker.

dr. Yusuf Aulia menyampaikan, kita tidak bisa menebak seseorang walaupun memiliki bakat tetapi pola hidup bagus belum tentu mengalami kanker.

Bisa juga seseorang memiliki gaya hidup yang sehat tetapi memiliki bibit kanker yang memang hanya tinggal menunggu waktu saja.

Halaman
12