Kapan Normalnya Ejakulasi? Simak Penjelasan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi ejakulasi dini

Sehingga pada waktu terjadinya ejakulasi dini, laki-laki merasa tidak nyaman.

Baca juga: Tahapan Ejakulasi Dini yang Wajib Diketahui untuk Pasutri, Simak dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS

Laki-laki cenderung merasa tidak memuaskan, karena sperma sudah keluar sebelum laki-laki mengalami sensasi orgasme yang cukup memuaskan.

Jika sudah terjadi ejakulasi, maka ereksi akan melemah.

Itulah yang menjadi masalah ejakulasi dini pada seorang laki-laki.

Penyebab dari ejakulasi dini adalah gangguan pada persarafan atau ambang rangsang.

Ambang rangsang di penis atau dipengaruhi oleh susunan saraf di dasar panggul terganggu.

Terganggu dalam artian sensitivitas atau ambang rangsangnya sangat rendah.

Sehingga bisa menyebabkan refleks ejakulasi cepat atau tidak bisa terkontrol.

Baca juga: Masih Membingungkan Bagi Sebagian Orang, Ini Bedanya Ejakulasi Dini dan Disfungsi Ereksi

Terdapat dua penyebab dari ejakulasi dini yakni :

- Pada usia 30 tahun ke bawah

Apabila usia berada di bawah 30 tahun, biasanya terjadi akibat kebiasaan onani atau masturbasi yang sering dilakukan.

Sehingga pada saat memiliki aktivitas seksual, maka akan mengalami ejakulasi dini.

Ketika sudah menikah, aktivitas seks yang rutin akan terjadi ejakulasi dini.

- Pada usia 45 tahun ke atas

Gangguan ambang rangsang pada sistem saraf disebabkan oleh kekurangan hormon tetsosteron.

Baca juga: Jangan Sampai Kadar Testosteron Rendah, dr. Binsar: Berisiko Sebabkan Ejakulasi Dini

Jika kadar tetsosteron di bawah 400 ng/dL disebut dengan Hipogonad.

Hipogonad akan bermanifestasi, salah satunya adalah terjadinya gangguan kontrol refleks ejakulasi.

Sehingga ejakulasi berlangsung cepat atau ejakulasi dini.

Itulah perbedaan penyebab ejakulasi dini dengan range 30 tahun ke bawah dan usia 40-45 tahun ke atas.

Walaupun tidak tertutup kemungkinan di masa sekarang, usia 30 tahun sudah mengalami Hipogonad.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS. Seorang medical sexologist.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)