Dalam pemasangan clear aligner, terdapat prosedur yang perlu dipahami.
Prosedur tersebut antara lain:
1. Cek kondisi gigi
Pertama kali yang dilakukan adalah memeriksa kondisi gigi secara umum.
Baca juga: Konsumsi Makanan Berserat Berguna Melatih Pengunyahan Agar Perkembangan Rahang Mengalami Ekspansi
2. Cetak gigi atau scan dengan menggunakan software (scaner gigi)
Software ini berguna untuk melihat kondisi gigi sejauh mana mengalami masalah.
Dalam software ini pasien bisa melihat keadaan gigi yang diinginkan dan seberapa banyak aligner yang dibutuhkan untuk memperbaiki gigi yang tidak rata.
Bila demikian, maka pasien dan dokter gigi memiliki ekspetasi yang sama terhadap keberhasilan perawatan gigi dengan menggunakan clear aligner.
Namun tentu saja, keberhasilan pemasangan clear aligner sangat bergantung dengan ketekunan pasien memakai clear aligner.
"Karena aligner lepas pasang, jadi dibutuhkan kerjasama pasien untuk tetap rajin pakai," papar Deviana.
Tak Perlu Cabut Gigi
Clear aligner adalah cara baru untuk merapikan gigi.
Alat ini berbahan transparan seperti plastik sehingga mudah dilepas pasang.
Baca juga: Benarkah Cabut Gigi Bisa Memengaruhi Daya Ingat? Begini Tanggapan drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM(K)
Semua kasus bisa menggunakan clear aligner namun perlu mendapatkan arahan dari dokter.
Mengingat setiap orang memiliki struktur gigi yang berbeda-beda.
Dalam melakukan pemasangan clear aligner, pasien akan mengetahui kondisi gigi sebelum dan sesudah memakai clear aligner.
Dengan begitu pasien mengetahui perkembangan kondisi giginya dari software yang telah disediakan oleh dokter gigi.
Dari tampilan kondisi gigi tersebut, dokter akan mengetahui kemungkinan gigi perlu dicabut atau tidak.
Baca juga: Apakah Gigi Tetap Bisa Berfungsi Secara Normal Setelah Melakukan Perawatan Saluran Akar?
Bila masih memungkinkan untuk dipertahankan, maka dokter akan mencari alternatif lain untuk memperbaiki kondisi gigi.
"Tergantung kasusnya, tapi biasanya tidak perlu cabut gigi untuk memakai aligner," kata Deviana.