Bukan Behel, Atasi Masalah Gigi Anak dengan Perawatan Ortodonti yang Tepat, Simak drg. Deviana Maria

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi anak mengalami masalah gigi

TRIBUNHEALTH.COM - Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga sangat rentan terkena masalah gigi.

Seperti gigi berlubang (karies) hingga mengalami masalah gigi tidak rapi.

Masalah gigi yang sering kali timbul pada anak ini bisa diakibatkan oleh menghisap jempol atau bernapas melalui mulut.

Baca juga: drg. Ummi Kalsum, MH.Kes., Sp.KG: Gigi Asli Jauh Lebih Bermakna Dibanding Menggunakan Gigi Tiruan

Kebiasaan buruk tersebut bisa mencetuskan rahang anak menjadi kecil.

Untuk mengatasinya, sebaiknya pilih perawatan orthodonti lainnya yang memang diperuntukkan bagi anak-anak.

Bila pada orang dewasa, penanganan masalah gigi bisa dilakukan dengan berbagai metode.

Ilustrasi masalah gigi dan mulut (health.grid.id)

Berbeda pada anak yang harus menyesuaikan kondisi giginya terlebih dahulu.

Usia anak-anak belum waktunya untuk memakai perawatan orthodonti jenis behel gigi.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Derajat Keparahan Infeksi Rongga Mulut yang Bisa Terjadi menurut drg. Erni Marlina

"Anak-anak umur 8 sampai 9 tahun growth hormonnya lagi bagus-bagusnya."

"Jadi itu saatnya membantu mereka supaya rahangnya lebih bagus lagi, karena menunggu lebih tua, lebih lama lagi," ungkap drg. Deviana Maria Anastasia dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas.com.

Fissure Silent

Pada anak-anak usia 8 sampai 9 tahun, biasanya masih terdapat gigi bercampur (gigi permanen dan gigi susu).

Pada usia ini yang paling penting adalah menjaga kondisi kesehatan gigi permanennya, biasanya gigi geraham akan muncul terlebih dahulu.

Ilustrasi dokter yang sedang melakukan pemeriksaan gigi (freepik.com)

Jika gigi geraham ini tidak dirawat dengan baik, maka bisa menimbulkan masalah dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, biasanya dokter gigi akan melakukan tindakan fissure silent.

Yakni perawatan untuk menutup ceruk pada gigi agar mencegah masuknya sisa-sisa makanan.

Baca juga: drg. Putu Eka Mery Utami Putri Sebut Sebaiknya Pengguna Gigi Palsu Tidak Melakukan Bleaching Gigi

Maka dari itu tak perlu melakukan tindakan dental counturing.

Mengingat gigi susu membutuhkan waktu untuk berubah menjadi gigi permanen dan keluar dari gusi.

Begitu halnya dengan pemakaian behel gigi yang belum diperbolehkan pada anak-anak karena masih memiliki gigi bercampur.

Dampak Gigi Tidak Rapi

Ilustrasi gigi tidak rapi (Kompas.com)
Halaman
12