TRIBUNHEALTH.COM - Mata Silinder adalah penyebutan lain dari istilah astigmatisma.
Tak seperti minus dan plus, kondisi ini sering dikaitkan dengan faktor genetik.
Lalu apakah memang kondisi mata silinder terjadi karena keturunan?
Baca juga: dr. Naziya, Sp. M Sebut Perbedaan Penyebab Kelainan Mata Usia Dewasa dengan Anak-anak
Untuk membahasnya simak penjelasan dr. Naziya, Sp. M.
Naziya adalah seorang dokter spesialis mata.
Dirinya kini tengah berpraktek di RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Sebelum menjalani profesinya, ia menyelesaikan pendidilkan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Lalu dilanjutkan menempuh pendidikan spesialis mata di fakultas yang sama.
Baca juga: Profil Naziya yang Menjadi Dokter Spesialis Mata RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Tanya:
Dokter benarkah mata silinder disebabkan karena genetik?
Uma, Solo.
dr. Naziya, Sp. M Menjawab:
Tidak hanya silinder, minus, dan plus itu penyebab utamanya adalah genetik.
Jadi sebenarnya kelainan refraksi atau indeks sinar yang masuk ke dalam mata bukan penyakit.
Melainkan suatu kelainan sinar yang jatuh ke dalam mata dan tidak tepat jatuh di saraf mata.
Baca juga: 3 Kelainan Mata yang Sering Dijumpai pada Anak, dr. Naziya, Sp. M Jelaskan Penatalaksaan yang Tepat
Karena bola mata terlalu panjang, kornea paling depan tidak rata permukaannya, jadi sinar yang masuk tidak di satu titik fokus.
Makanya yang dibutuhkan itu bukan obat tetapi kacamata.
Itu sangat bersifat genetik karena cetakan bapak dan ibunya menurun ke anaknya.
Baca juga: Lapisan Retina Mata yang Rusak Bisa Menyebabkan Seseorang Tidak Bisa Melihat
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)