Gigi Tidak Rapi dan Berlubang, Bagaimana Cara Mengatasinya? drg. Deviana Maria Anastasia Menjawab

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi alami masalah pada gigi, simak penjelasan drg. Deviana Maria Anastasia

Gigi berantakan sering diidentifikasi sebagai gigi maju atau tidak rapi.

Kondisi ini bila tak segera diatasi, maka bisa menimbulkan sejumlah dampak yang tak menyenangkan bagi si pemilik raga.

Sejumlah dampak memiliki gigi berantakan antara lain:

Baca juga: Tanda Karang Gigi Harus Segera Dibersihkan, Dokter: Salah Satunya Muncul Bau Mulut

- Kurang percaya diri

- Mudah terselip makanan

- Gigi cepat berlubang

Ilustrasi gigi berlubang (freepik.com)

- Timbul penyakit gusi

- Lebih mudah menyebabkan bau mulut.

Tentunya bila risiko di atas terus dialami semakin membutuhkan biaya penanganan yang lebih besar.

Penyebab Gigi Tidak Rapi

Masalah gigi tidak rapi yang terjadi Indonesia sering kali disebabkan oleh kebiasaan buruk yang dilakukan sejak kecil.

Baca juga: Kenapa ya Dok, Kondisi Gigi Sehat Namun Tetap Dapat Peringatan dari Dokter?

Di antaranya seperti:

1. Menghisap jempol

Menghisap jempol dari bayi sampai umur 4-5 tahun bisa menyebabkan gigi maju ke depan.

Gigi maju ke depan atau gigi tonggos ini terjadi karena terdorong oleh ibu jari.

2. Minum susu botol terlalu lama

ilustrasi anak konsumsi susu menggunakan botol (sains.kompas.com)

Minum susu botol terlalu lama bisa mencetuskan gigi tidak rata.

3. Gigi susu berlubang yang langsung dicabut

Gigi susu yang berlubang lalu langsung dicabut, sementara gigi permanen belum tumbuh maka akan menyebabkan gigi susu di sampingnya saling berdekatan.

Akhirnya menyebabkan terjadinya penumpukan antar gigi.

Baca juga: Faktor Penyakit pada Lidah Bisa Lokal Maupun Sistemik, Simak Penjelasan Dokter Berikut

"Waktu gigi permanen mau tumbuh sementara gigi susu di atasnya sudah berdekatan maka gigi permanen tumbuh di belakang gigi."

"Jadinya gigi berantakan dan saling bertumpukan satu sama lain," jelas Deviana.

Penjelasan drg. Deviana Maria Anastasia ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)