Dalam melakukan pemasangan clear aligner, pasien akan mengetahui kondisi gigi sebelum dan sesudah memakai clear aligner.
Dengan begitu pasien mengetahui perkembangan kondisi giginya dari software yang telah disediakan oleh dokter gigi.
Dari tampilan kondisi gigi tersebut, dokter akan mengetahui kemungkinan gigi perlu dicabut atau tidak.
Bila masih memungkinkan untuk dipertahankan, maka dokter akan mencari alternatif lain untuk memperbaiki kondisi gigi.
"Tergantung kasusnya, tapi biasanya tidak perlu cabut gigi untuk memakai aligner," kata Deviana.
Beda Clear Aligner dan Retainer
Penggunaan retainer kerap disamakan dengan fungsi clear aligner.
Padahal retainer dan clear aligner memiliki fungsi yang berbeda.
Baca juga: Ketahui Beragam Penyebab Nyeri Rahang, Dokter Gigi Sebut Jika Benturan Bisa Sebabkan Nyeri Rahang
Deviana mengatakan, bahwa retainer merupakan alat untuk menjaga susunan gigi setelah melakukan perawatan orthodonti.
"Jadi setelah pakai behel, aligner, step terakhirnya memakai retainer untuk menjaga gigi agar tidak bergerak lagi," kata Deviana.
Karena pada saat perawatan orthodonti, tulang yang menjadi penumpu gigi harus agak lembut.
Sehingga sembari menunggu tulang menjadi padat dan keras kembali, diperlukan retainer.
Untuk itu, reatiner tidak bisa dikatakan sebagai pilihan utama dalam mengatasi gigi rata namun hanya bermanfaat untuk memelihara kondisi gigi pasca perawatan orthodonti.
Penjelasan drg. Deviana Maria Anastasia ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)