Selain Obat, Adakah Terapi bagi Pasien Osteoporosis? dr. Ray Hendry, Sp. OT Menjawab

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi melakukan terapi, bisakah diterapkan pada pasien osteoporosis?

TRIBUNHEALTH.COM - Osteoporosis ditandai dengan pengeroposan tulang.

Penyakit yang menyerang tulang ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor penyebab.

Namun demikian, wanita dengan usia menopause disebut lebih rawan mengalami osteoporosis.

Baca juga: Apa Maksud Masalah Kosmetik pada Kelainan Tulang? Berikut Uasan dr. Nilla Mayasari M.Kes Sp.KFR-K

Untuk mengatasi kondisi ini, dokter biasanya akan menganjurkan pasien mengonsumsi obat-obatan.

Namun disamping itu, adakah cara lain seperti terapi untuk mengatasi osteoporosis?

Menanggapi hal tersebut, dr. Ray Hendry, Sp. OT memberikan ulasannya.

Profil dr. Ray Hendry, SP.OT yang telah menjadi narasumber Tribunhealth.com. (Humas RS St. Carolus Summarecon Serpong)

Ray adalah seorang dokter spesialis ortopedi dan traumatologi.

Kini ia berpraktek di RS St. Carolus Summarecon Serpong.

Dengan jadwal praktek Senin - Kmamis, pukul 10.00 hingga 12.00 serta Sabtu, pukul 10.00 - 13.00.

Baca juga: Profil dr. Ray Hendry, SP.OT yang Praktik di RS St. Carolus Summarecon Serpong

Kemampuan yang diperoleh Ray ini berasal dari ilmu yang ia pelajar bertahun-tahun.

Ray mengawali pendidikan dokternya di Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya, Jakarta.

Tak puas disini, ia mencoba mendalami ilmu di luar negeri, tepatnya Southern Philiphines Medical Center, Filipina dengan mengambil Orthopedic Residency Training.

Hingga akhrinya dia menjalani program Adaptasi Spesialis Ortopedi di RS Dr. Soetomo Surabaya.

Tanya:

Ilustrasi penanganan dokter (freepik)

Dokter adakah terapi bagi pasien osteoporosis?

Baca juga: Apakah Makanan Bisa Membantu Sembuh dari Osteoporosis? Simak Ulasan dr. Adib Khumaidi, Sp.OT

Ara, Solo.

dr. Ray Hendry, Sp. OT Menjawab:

Setahu saya nggak ada. Hanya obat-obatan saja.

Ilustrasi obat osteoporosis (pixabay.com)

Selain itu merubah gaya hidup.

Baca juga: Sakit Punggung Dapat Disebabkan Kanker, Mulai dari Kanker Tulang Belakang hingga Paru-paru

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)