TRIBUNHEALTH.COM - dr. Upick A. Miskad, PhD., Sp.PA(K) menjelaskan metode pemeriksaan untuk mendiagnosa kanker payudara.
Kanker payudara adalah kategori penyakit berbahaya yang bisa merenggut nyawa.
Kondisi ini diawali dengan adanya tumor jinak hingga berlanjut menjadi ganas.
Baca juga: Apakah Benar Minyak Bulus Dapat Memperbesar Payudara? Simak Penjelasannya
Seseorang yang telah mengalami ciri-ciri kanker payudara dianjurkan segera melakukan pemeriksaan dengan dokter.
Tentunya dokter pertama yang bisa dikunjungi ialah dokter spesialis bedah onkologi.
Dalam pemeriksaan tersebut, dokter akan bekerja sama bersama dokter spesialis patologi anatomi untuk mendiagnosa kanker yang tengah dialami pasien.
Diketahui, terdapat sejumlah pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis kanker payudara.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, ialah:
1. FNA (Fine Needle Aspiration).
Setelah dilakukan pemeriksaan ini, maka hasilnya bisa langsung diketahui.
Baca juga: Tak Hanya Benjolan, Gejala Kanker Payudara Termasuk Puting Terbalik dan Keluarnya Cairan Selain ASI
"Setelah diambil sampel lalu diperiksa di bawah mikroskop, tunggu sekitar 30 menit diagnosis bisa ditegakkan," kata Upick.
2. USG (Ultrasonografi)
Pemeriksaan USG bisa dilakukan untuk mendiagnosa kanker payudara.
Semua usia bisa menjalani pemeriksaan USG ini.
Baca juga: dr. Febriyanto Kurniawan, Sp. B (K) Onk Tegaskan jika Tak Semua Kanker Payudara Harus di Kemoterapi
3. Mamografi
Mamografi akan dilakukan jika benjolan pada payudara sulit dipastikan.
Pemeriksaan ini sering kali diberikan pada wanita yang berusia di atas 40 tahun.
Tanggap Atasi
Upick menghimbau, sebaiknya penderita kanker payudara tak malu terhadap penyakit yang telah menyerang.
Karena perasaan malu dan akhirnya tak ingin berobat, bisa membuat kondisi kanker kian memburuk.