Berbeda dengan usia di atas 60 tahun yang perlu memeriksakan mata setiap 1 tahun sekali.
Karena ada sejumlah penyakit yang disebabkan oleh usia. Termasuk salah satunya katarak.
Bila mengalami kelainan, lakukan pemeriksaan setiap 1 hingga 2 tahun sekali.
Lebih lanjut, tak hanya pada orang dewasa saja, pemeriksaan mata juga perlu dilakukan sejak bayi baru lahir.
Baca juga: Pentingnya Cek Kesehatan Mata agar Terhindar dari Berbagai Penyakit Mata yang Gejalanya Tak Disadari
Lakukan pemeriksaan screening mata pada usia 6 bulan - 3 tahun, lalu 3 tahun - 5 tahun dengan sekali pemeriksaan.
Sehingga sejak lahir sampai usia tua, dibutuhkan kontrol kesehatan mata secara rutin.
Gadget Tingkatkan Masalah Mata
Penggunaan gadget saat ini meningkatkan jumlah kasus orang dengan mata minus.
Pasalnya pada saat menggunakan gadget, seringkali seseorang menatapnya dengan jarak dekat.
Padahal tindakan ini bisa memicu risiko mata terkena gangguan refraksi.
"Jadi penggunaan gadget ini berkaitan dengan penglihatan dekat."
"Penglihatan dekat ini yang berlebihan akan meningkatkan risiko mata terkena gangguan refraksi atau mata minus," ungkap Irfan.
Karena itu dibutuhkan cara penggunaan gadget yang tepat agar terhindar dari mata minus.
Baca juga: Selain Minus Tinggi, Apa Saja Penyebab Lain Retina Mata Lepas? Ini Kata dr. Rani Himayani Sp.M
Yakni bermain gadget tidak lebih dari 2 jam. Jika memang sulit, bisa menerapkan prinsip 20-20-20.
Artinya setiap 20 menit melihat gadget secara dektam maka 20 detik selanjutnya istirahatkan mata dengan melihat benda yang jaraknya 20 kaki (6 meter).
Faktor Risiko Gangguan Mata
Irfan mengatakan, bahwa setiap orang berisiko memiliki gangguan mata tanpa memandang usia.
"Mulai dari lahir sampai tua faktor risiko untuk gangguan kesehatan mata itu ada," ucap Irfan.
Keadaan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti:
- Nutrisi