TRIBUNHEALTH.COM - dr. Tika Prasetiawati menyampaikan, orangtua harus menerima kondisi anak terlebih dahulu dengan keterbatasan yang ada.
Selain itu orangtua juga perlu melihat bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.
Bisa jadi anak tersebut memiliki keterbatasan pada satu sisi tetapi di sisi yang lain memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh oranglain.
Sebagai orangtua seharusnya mengerti tentang masalah tersebut.
Tak hanya itu saja, tentunya dari lingkungan keluarga sendiri harus kondusif untuk anak dengan disabilitas intelektual.
Kemudian perlu dikomunikasikan juga dengan guru dari anak tersebut mengenai keterbatasan-keterbatasan yang ada, sehingga guru bisa mengetahui bagaimana cara yang efektif untuk mengajar anak-anak tersebut.
Baca juga: Pentingnya Dukungan Orangtua Terhadap Kesehatan Mental Anak Disabilitas
Dari stigma-stigma negatif tersebut tentu akan berpengaruh terhadap anak dengan disabilitas.
Misalkan selalu dibully terkait dengan masalah pelabelan seseorang tentu dapat menurunkan citra diri, dan anak atau orang dengan disabilitas akan merasa berbeda dengan orang lain.
Ketika timbul perasaan tersebut, maka mulai merasakan perasaan cemas, depresi dan jika sudah mengganggu kualitas hidupnya seperti banyak mengurung diri dan tidak mau berinteraksi bahkan tidak mau sekolah.
Banyak anak yang tidak mau sekolah karena dibully oleh teman-temannya.
Apabila kualitas hidup anak sudah mulai terganggu, maka sudah mengalami gangguan jiwa.
Jika sudah mengalami hal tersebut, maka disabilitas yang dialami sudah menjadi disabilitas ganda, yakni disabilitas terkait dengan intelektual dan disabilitas mental terkait dengan emosionalnya.
Baca juga: dr. Vincentus Yoshua, Sp.KFR Jelaskan Mengenai Disabilitas dalam Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Berbicara tentang disabilitas ternyata memiliki banyak ragam.
Kebijakan dari Dinas Kementrian Sosial terdapat beberapa macam, yakni :
- Disabilitas fisik
Terkait dengan ketidakmampuan misalnya lumpuh maupun amputasi sehingga harus menggunakan alat bantu kursi roda maupun tongkat.
- Disabilitas Intelektual
Terkait dengan daya pikir seseorang, misalnya orang dengan lambat balajar.
Seseorang yang lambat dalam belajar juga terlambat dalam menerima informasi.
- Disabilitas mental
Baca tanpa iklan