Baca tanpa iklan
TRIBUNHEALTH.COM – Gangguan mental adalah perilaku yang muncul karena adanya kelainan mental yang bukan bagian dari perkembangan fisik normal manusia.
Penyakit ini akan menggerogoti pikiran dan perasaan seseorang yang akan berdampak pada seluruh bagian tubuh.
Perlu menjadi informasi jika biasanya seseorang akan mengalami kesulitan tidur karena perasaan yang tidak senang.
Pasalnya orang yang mengalami gangguan mental tidak boleh dibiarkan sendiri karena mereka bisa saja terlarut dalam pikirannya sendiri dan melakukan hal-hal negatif.
Baca juga: 5 Langkah Mengatasi Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil, Terapkan Diet Sehat dan Kontrol Gula Darah
Baca juga: Beragam Macam Penyebab Karang Gigi Mudah Terbentuk, Simak Ulasan drg. Riona Ulfah
Untuk mengetahui solusi dan tips dalam menangani masalah psikologis, kita bisa bertanya langsung dengan Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. memiliki sebuah yayasan bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasannya kini tersebar di berbagai wilayah.
Seperti Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Baca juga: dr. Ismi Citra Paparkan Komplikasi yang Dapat Terjadi pada Anak yang Menderita Diabetes Melitus
Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diperhatikan Orangtua Ketika Anak Alami Diabetes Melitus, Berikut Ulasan dr. Ismi
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. juga merupakan psikolog di www.praktekpsikolog.com
Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. akan menjawab berbagai pertanyaan terkait masalah psikologis sebagai berikut.
Pertanyaan:
Yang saya ketahui gangguan kecemasan yang tidak segera ditangani dalam kondisi lanjut bisa menyebabkan skizofrenia.
Lantas apabila seseorang sudah didiagnosis mengalami gangguan mental yang cukup parah, apa langkah tepat yang bisa dilakukan?
Ryanto, Tinggal di Sragen.
Baca juga: 4 Manfaat Beras Ragi Merah atau Angkak, Dapat Turunkan Kolesterol dan Punya Efek Antikanker
Baca juga: Sederet Bahaya jika Abaikan Masalah Gigi Berlubang, Simak Penuturan drg. Riona Ulfah
Ahli Psikolog, Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi. Menjawab:
Kalau sudah parah, sudah paranoid, sudah susah tidur, kemudian tatapan matanya sudah kosong biasanya harus ke psikiater.
Namun jika tatapan matanya belum kosong maka bisa ke psikolog.
Bahkan skizofrenia yang masih ringan, psikolog masih bisa menangani.
Namun pada skizofrenia yang sudah parah seperti penderita marah-marah, dan sudah membahayakan orang lain maka harus segera ke psikiater atau ke rumah sakit jiwa.
Baca juga: Kutu Rambut Bisa Picu Infeksi di Kulit Kepala, Simak Alsannya menurut dr. Arieffah, Sp. KK
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.