TRIBUNHEALTH.COM - Hidung meler dan berair merupakan kondisi umum yang bisa dialami oleh siapa saja.
Gejala ini biasanya berkembang karena sesuatu yang mengiritasi atau meradang jaringan hidung seseorang.
Setelah penyebabnya diketahui, biasanya mudah untuk mengobati hidung berair.
Pengobatan dilakukan dengan perawatan mandiri atau dengan minum obat yang dijual bebas.
Pada dasarnya pengobatan hidung meler tergantung pada penyebab yang mendasarinya, sebagaimana dilansir Medical News Today (MNT).
Namun, begitu seseorang telah menentukan penyebabnya, biasanya ada langkah-langkah langsung yang dapat mereka ambil.
Misalnya saja mereka bisa beristirahat, tetap terhidrasi, atau minum antihistamin, untuk membuat hidung mereka berhenti mengalir.
Kapan harus ke dokter?
Jika seseorang telah menyingkirkan penyebab yang mendasari hidung meler tetapi hidungnya masih berair, mereka harus berbicara dengan dokter.
Hidung meler dapat dicegah dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya atau minum obat untuk mengurangi gejalanya.
Penyebab
Hidung meler sebenarnya merupakan cara tubuh menyingkirkan kuman yang mungkin mengiritasi.
Hidung menghasilkan lendir bening, yang bisa berubah menjadi kuning atau hijau setelah beberapa hari.
Dilansir TribunHealth.com dari MNT, berikut ini sederet penyebab hidung meler.
Baca juga: Sederet Penyebab Hidung Tersumbat saat Bangun Tidur, Mulai dari Alergi hingga Efek Samping Obat
Alergi
Menurut Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA), alergi terjadi karena sistem kekebalan tubuh seseorang bereaksi terhadap zat tertentu, atau alergen.
Beberapa alergen yang umum termasuk serbuk sari, bulu binatang, dan debu.
Reaksi ini dapat menyebabkan beberapa gejala berkembang, termasuk pilek, bersin, mata gatal, tenggorokan gatal, atau batuk.
Baca juga: 3 Mitos Seputar Suplemen Vitamin, Benarkah Vitamin C Bisa Cegah Pilek?
Pilek
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), banyak virus dapat menyebabkan flu biasa, meskipun yang paling umum adalah rhinovirus.