TRIBUNHEALTH.COM - Tindakan penyimpangan seksual tidak dibenarkan berdasarkan norma sosial ataupun agama.
Namun sayangnya, hingga kini kian banyak sejumlah orang yang melakukan perilaku penyimpangan seksual.
Padahal sudah diketahui, bahwa tindakan tersebut sangat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Baca juga: 4 Gejala Kanker Ovarium yang Terlihat Sepele, Kembung hingga Nyeri saat Berhubungan Seksual
Bila demikian, kira-kira apa yang membuat seseorang bisa melakukan tindakan penyimpangan seksual?
Untuk membahasnya, simak ulasan dr. Binsar Martin Sinaga FIAS.
Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS lahir di Surabaya, 04 Maret 1971.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS merupakan Medical Sexologist di Klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan, dan Renata Medical Clinic Bogor, Telp: 0813-8231-7586.
Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1990 hingga tahun 1997.
Pada tahun 2006, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menyelesaikan program Magister Biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Baca juga: Profil dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS Medical Sexologist yang Aktif Memberikan Edukasi Seksual
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS merupakan Medical Sexologist di Klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan, dan Renata Medical Clinic Bogor, Telp: 0813-8231-7586.
Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1990 hingga tahun 1997.
Pada tahun 2006, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menyelesaikan program Magister Biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Tanya:
Kira-kira apa tujuan para pelaku melakukan penyimpangan seksual dok? Padahal sudah mengetahui tindakan tersebut salah.
Baca juga: Lebih Jelas, Ini Arti Penyimpangan Seksual yang Sebenarnya menurut dr. Binsar Martin Sinaga FIAS
Kaka, Solo.
dr. Binsar Martin Sinaga FIAS Menjawab:
Bahwa mereka para pelaku penyimpangan seksual, bukan mereka tidak mau melainkan tidak bisa menahan impuls atau dorongan yang tidak biasa ini.
Tetapi kalau ditanya tujuannya apa, mereka tidak memiliki tujuan.
Karena intinya adalah dorongan dari dalam diri mereka.
Pada saat dorongan itu keluar, akhirnya tidak bisa menahan.
Baca juga: Penyakit Radang Panggul Diakibatkan oleh Infeksi, Utamanya Infeksi Menular Seksual (IMS)
Akhirnya yang terjadi mereka melakukan hal itu berulang-ulang sehingga menjadi gaya hidup.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)
Baca tanpa iklan