Kolesterol Tinggi Berisiko Meningkatkan Terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2, Berikut Ulasan Dokter

Penulis: Irma Rahmasari
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi kolesterol tinggi yang berisiko meningkatkan diabetes melitus tipe 2, berikut penjelasan dr. Indra Wijaya

Namun di dalam guideline kedokteran atau terapi kedokteran, membutuhkan data skrining untuk pasien khusus, tidak untuk semua anak.

Biasanya data khusus tersebut ditujukan pada anak-anak yang mengalami kegemukan atau obesitas dan juga anak dengan riwayat keluarga stroke atau jantung pada usia dini.

Baca juga: Dianggap Bisa Turunkan Kolesterol, Bolehkan Oatmeal Dimakan dengan Gula dan Susu?

Ilustrasi seorang anak yang mengalami kolesterol tinggi, berikut penjelasan dr. Indra Wijaya (Freepik)

Baca juga: Apa Pengganti Ikan yang Bisa Dimanfaatkan untuk Menghindari Kolesterol Berlebih?

"Biasanya mereka memiliki skrining dan batas cut off terapi pada anak-anak dan tentunya dimiliki oleh dokter anak."

"Tentunya hal tersebut harus melalui konsultasi dokter terkait penyakit dengan nama sindrom metabolik."

"Sindrom metabolik itu kolesterol tinggi, kegemukan, darah tinggi, dan sebagainya."

"Jadi pada kasus anak-anak, jika mereka memerlukan juga harus dilakukan skrining dan terapi," terang dr. Indra Wijaya.

Baca juga: Sering Dianggap Buruk, Ini Fakta tentang Kolesterol dan Fungsinya Bagi Tubuh

Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik dan Diabetes, dr. Indra Wijaya dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat pada 7 Mei 2022.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/IR)