Sebenarnya pada diri seorang pria memiliki kemampuan untuk mengontrol ejakulasi.
Jadi ketika ada sensasi ejakulasi akan terjadi, normalnya setiap pria bisa mengontrol.
Baca juga: Pria Tak Perlu Malu jika Ejakulasi Terasa Menyakitkan, Masih Bisa Diobati dan Ada Kemungkinan Sembuh
Jika tidak ada kemampuan untuk melakukan kontrol ini, maka masuk sebagai salah satu kriteria ejakulasi dini.
3. Mengganggu
Disebut sebagai ejakulasi dini bila kondisi ini mengganggu.
Dalam artian menganggu secara psikis, seperti minder, menghindari aktivitas seksual, dan mengalami ketidakharmonisan dengan pasangan.
"Jadi disebut sebagai ejakulasi dini jika memenuhi 3 kriteria tersebut," tandas Dandy.
Pemicu Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini lebih banyak terjadi disebabkan oleh psikis.
Meskipun ada beberapa kondisi biologis yang bisa memicu ejakulasi dini.
Misalnya:
- Infeksi saluran kencing
- Obesitas
- Disfungsi ereksi.
Berbeda dengan Disfungsi Ereksi
Tak jauh berbeda dengan ejakulasi dini, sama halnya dengan kasus disfungsi ereksi yang kerap juga dipermasalahkan oleh sejumlah pria yang mengalami masalah berhubungan seksual.
Baca juga: Selain Pengaruhi Kemampuan Ereksi, Testosteron Rendah Buat Pria Kurang Fokus dan Lekas Marah
Kedua kondisi di atas kerap dianggap sama sehingga sering membuat masyarakat bingung.
Dandy mengatakan pada kasus ejakulasi dini, ereksi tidak mengalami masalah.
Yakni dalam artian penis bisa ereksi dengan maksimal namun air mani keluar lebih cepat dibanding yang diharapkan oleh pasien dan pasangannya.
Sedangkan pada disfungsi ereksi, pria tidak bisa melakukan ereksi.
"Ereksinya tidak maksimal atau tidak keras," ucapnya.
Baca juga: 4 Gejala Kanker Ovarium yang Terlihat Sepele, Kembung hingga Nyeri saat Berhubungan Seksual
Penjelasan dr. Dandy Tanuwidjaja, Sp.U dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)