TRIBUNHEALTH.COM - dr. Vonny Ovia menyampaikan, biasanya pasca tarik benang sedikit terasa nyeri.
Sebaiknya pasien tidak melakukan pergerakan area wajah terlalu banyak.
Misalnya tidak membuka mulut terlalu lebar, tidak disarankan mengonsumsi makanan yang dikunyah secara keras seperti daging, sehingga pergerakan otot wajah tidak bergerak kemana-mana.
Tujuannya adalah agar posisi benang tetap terjaga.
Selain itu, juga tidak melakukan perawatan seperti facial dan hindari laser agar benang tidak cepat rusak.
dr. Vonny Ovia menyampaikan, jika benang belum terabsorbsi dengan jaringan tubuh lalu terkena panas dari sinar laser maka bisa merusak benang.
Baca juga: Tarik Benang dan Tanam Benang Beda atau Sama? Begini Penjelasan Dokter
Pantangan setelah tarik benang antara lain :
- Tidak melakukan pergerakan otot wajah terlalu berlebih
- Tidak melakukan facial terlebih dahulu apabila masih nyeri
- Tidak melakukan laser terlebih dahulu.
Sedangkan pada treatment tanam benang pantangannya ialah tidak melakukan laser terlebih dahulu.
Karena pada tanam benang tidak akan menimbulkan rasa nyeri.
Pasca treatment tanam benang jauh lebih cepat, sehingga tidak terlalu banyak pantangan.
Hanya saja tidak disarankan untuk melakukan laser terlebih dahulu karena akan merusak kualitas benang.
Baca juga: Dokter Paparkan Kondisi Kulit yang Tak Boleh Lakukan Tanam Benang dan Tarik Benang
dr. Vonny Ovia menyampaikan, bahwa tarik benang dan tanam benang adalah tindakan yang berbeda.
Pada tanam benang, jenis benang yang digunakaan didunia estetik disebut dengan benang Mono.
Benang mono adalah benang yang sangat halus yang hanya dimasukkan saja dan jumlahnya bisa banyak yang berfungsi untuk merangsang pembentukan kolagen.
Sedangkan tarik benang, memang caranya adalah menarik.
Bentuk benangnya tebal dan bergerigi atau disebut dengan benang Cog.
Gerigi pada benang tersebut berfungsi untuk mengaitkan benang ke jaringan-jaringan kulit dengan tujuan agar kulit bisa ditarik sesuai dengan arah kendurnya.