Sering Buang Air Kecil selama Kehamilan, Normalkah? Perubahan Hormonal Bisa Jadi Pemicunya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi ibu hamil yang sering buang air kecil

TRIBUNHEALTH.COM - Ibu hamil kerap kali mengeluhkan sering buang air kecil, apakah ini normal?

Sering buang air kecil adalah salah satu gejala awal kehamilan yang paling umum yang dimulai pada trimester pertama.

Gejala ini biasanya muncul sekitar minggu ke-4 atau saat mendekati jadwal menstruasi, dilansir TribunHealth.com dari situs medis whattoexpect.com.

Kebanyakan wanita menemukan bahwa mereka harus buang air kecil lebih sering di akhir kehamilan, mulai sekitar minggu ke-35.

Rutinitas ke kamar mandi saat malam hari juga cenderung meningkat sepanjang trimester ketiga.

Penyebab ibu hamil lebih sering buang air kecil

Tanda-tanda ibu hamil (Pexels)

Ibu hamil mengalami buang air kecil berlebih karena hormon kehamilan hCG meningkatkan aliran darah ke daerah panggul.

Meskipun aliran darah itu baik untuk meningkatkan kenikmatan seksual selama kehamilan, hal ini mungkin memiliki efek samping lain.

Hormon hCG juga meningkatkan aliran darah ke ginjal, yang menjadi lebih efisien selama kehamilan.

Saat ginjal bekerja efisien dan optimal, tubuh membuang limbah lebih cepat (Sebagai informasi, ibu hamil buang air untuk dua orang, yakni dirinya sendiri dan bayinya).

Baca juga: Mengenal Manfaat Penting Zat Besi, Termasuk Menunjang Kesehatan Ibu Hamil dan Janin

Rahim yang sedang tumbuh juga turut memicu tingginya frekuensi kencing, karena memberi tekanan pada kandung kemih.

Ini mengakibatkan adanya lebih sedikit ruang untuk menyimpan urin.

Menjelang akhir trimester ketiga, ketika bayi bersiap untuk proses persalinan, kepalanya "turun" ke panggul dan menekan kandung kemih.

Ini berarti ibu hamil akan memiliki dorongan buang air kecil lebih dari sebelumnya.

Baca juga: 4 Tips Cegah dan Redakan Alergi saat Hamil, Sebisa Mungkin Jauhi Pemicunya

Khususnya untuk buang air kecil di malam hari, kaki dan pergelangan kaki yang bengkak juga dapat berperan.

Ketika tubuh menyerap cairan di kaki Anda saat sedang tidur, cairan tersebut digunakan untuk membuat urin.

Coba 'kosongkan' kandug kemih dan jangan kurangi asupan cairan

Ilustrasi buang air kecil (Pexels)

Cobalah untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya dengan mencondongkan tubuh ke depan saat buang air kecil.

Juga, jangan mengurangi cairan karena berpikir itu akan membuat makin sering buang air kecil.

Mengurangi cairan justru berbahaya.

Baca juga: 4 Manfaat Penting Minum Air Putih selama Kehamilan, Bisa Cegah Sembelit dan Wasir

Halaman
12