dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD Sebut Demensia Terjadi Akibat Kerusakan Organik di Sel Otak

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi demensia menyerang otak, begini pemaparan dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM

TRIBUNHEALTH.COM - Dalam dunia kedokteran, geriatri merupakan bagian dari ilmu penyakit dalam yang khusus menangani kesehatan lansia.

Cabang ilmu kedokteran ini berfokus pada penanganan, diagnosis, serta pencegahan penyakit dan gangguan kesehatan yang menyerang kalangan lansia.

"Jadi untuk warga di atas usia 60 tahun," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM.

Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Rubrik Kita.

Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru Benarkan jika Posisi Rahang yang Tak Normal Bisa Terlihat Sejak Lahir

Ilustrasi lansia mengalami demensia, begini penjelasan dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM (kompas.com)

Baca juga: HAL-RAR Efektif Atasi Wasir, Bisakah Dikombinasikan dengan Teknik Lain? Ini Jawaban Dokter Bedah

Berdasarkan penuturan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM lansia seringkali mengalami demensia atau pikun.

Pengertian demensia menurut dokter

Demensia merupakan suatu keadaan dimana penderita mengalami gangguan kognitif atau kemunduran intelektual.

Penderita juga akan mengalami gangguan penurunan daya ingat dan biasanya disertai dengan perubahan tingkah laku.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM menerangkan jika demensia adalah suatu keadaan di mana terjadinya kerusakan secara organik di sel otaknya, sifatnya progresif dan persisten.

Pasalnya kondisi ini semakin lama akan bertambah berat dan tidak bisa untuk sembuh kembali.

Sementara pada amnesia ada jenis amnesia yang pulih normal kembali.

Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM terjadinya demensia memiliki beberapa tahapan.

Baca juga: Ketahui Cara Mendiagnosis Alergi yang Disampaikan oleh dr. Ekawaty Yasinta Larope Sp.A(K)

Ilustrasi penderita demensia, simak penjelasan dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM (Pexels.com)

Baca juga: Perlukah Melakukan Pengobatan ke Dokter Jika Mengalami Alergi Kulit? Begini Kata dr. Ammarilis

Perlu diketahui jika penderita demensia sangat rentan mengalami kecelakaan, hal ini dibenarkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM

Kemungkinan penderita yang mengalami kecelakaan masih dalam kondisi demensia yang ringan hingga sedang.

Dimana penderita masih bisa melakukan aktivitas mengoperasikan atau mengemudi kendaraan.

"Akan tetapi, penderita sudah mengalami gangguan persepsi visual sehingga tidak bisa mengenali keadaan lingkungan," ucap Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM dalam tayangan Rubrik Kita (07/01/2022).

"Misalnya penderita mengemudi dengan cara melawan arah sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan," lanjut Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM.

Baca juga: Brokoli Punya Sederet Manfaat Kesehatan, Lancarkan Pencernaan hingga Cegah Penyakit Kardiovaskuler

Ilustrasi penderita demensia, begini keterangan dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM (Freepik)

Baca juga: Ibu Hamil Alami Ambeien, Bisakah Diatasi dengan Metode HAL-RAR? dr. Arief Budiman, Sp. B. Menjawab

Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. B. Neni Mulyanti, Sp.PD, FINASIM dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jateng program Rubrik Kita edisi 07 Januari 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.