TRIBUNHEALTH.COM - Wabah cacar monyet telah dikonfirmasi di berbagai negara dan mempengaruhi banyak orang di seluruh dunia.
Virus itu dinyatakan sebagai 'Public Health Emergency of International Concern' oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan lalu.
Meskipun tidak terlalu mematikan, cacar monyet bisa menjadi penyakit yang sangat menyiksa dan menyakitkan untuk dialami.
Penyakit ini juga dapat meninggalkan bekas luka fisik.
Yang terbaik yang dapat dilakukan adalah melindungi diri sendiri dengan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang diperlukan sejak awal.
Inilah fakta menarik yang perlu diketahui tentang cara melindungi diri dari virus cacar monyet, dilansir TribunHealth.com dari berita India Times pada Senin (22/8/2022).
Kontak seksual
Baca juga: Cegah Penyebaran, Segera Isolasi jika Terkena Gejala Virus Cacar Monyet, Simak Imbauan Berikut
Tidak seperti Covid-19, tidak mudah terinfeksi virus cacar monyet.
Sebagian besar infeksi terjadi melalui kontak yang sangat dekat untuk jangka waktu yang lebih lama, seperti karena keintiman seksual.
Para ahli mengatakan bahwa sejauh ini, sekitar 94 persen kasus cacar monyet terjadi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, tetapi itu bukan jaminan untuk selalu demikian.
Para ahli menegaskan cacar monyet juga dapat menyebar ke jejaring sosial lain yang berhubungan dekat dengan orang yang terinfeksi.
Haruskah menjauhkan diri dari seks?
Para ahli percaya bahwa meminta orang untuk tidak melakukan hubungan seks secara praktis tidak mungkin dilakukan.
Itulah sebabnya mereka menyarankan agar tiap orang memperhatikan jika dirinya atau pasangannya mengalami gejala apa pun dan menganggapnya serius.
Yang terbaik adalah memeriksa diri sendiri dan pasangan, jika ada ruam baru sebelum melakukan hubungan intim.
Baca juga: Cacar Monyet Sudah Teridentifikasi di Indonesia, Ini Asal Muasal hingga Gejala yang Dialami
Selain itu, waspadai gejala mirip flu, seperti demam, menggigil, batuk, atau sakit kepala.
Juga sangat penting untuk mengomunikasikan potensi risiko apa pun dengan pasangan.
Kontak non-seksual yang dekat dan berkepanjangan
Bentuk kontak fisik biasa tampaknya belum menjadi faktor risiko utama penyebaran virus cacar monyet.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine pada bulan Juli, kurang dari 1 persen orang yang terinfeksi Monkeypox secara global tertular virus karena “kontak nonseksual.”