5 Fakta Menarik Onikofagia, Kebiasaan Gigit Kuku yang Dikaitkan dengan Gangguan Jiwa

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
ILUSTRASI - Fakta menarik kebiasaan gigit kuku

Sebagai contoh, para ilmuwan percaya bahwa orang dengan riwayat keluarga onikofagia lebih mungkin untuk mengembangkan perilaku ini.

Individu yang orang tua kandungnya sama-sama menderita onikofagia mungkin tiga atau empat kali lebih mungkin untuk mengembangkan kondisi itu sendiri.

3. Berdampak buruk untuk kesehatan

ILUSTRASI - Fakta menarik kebiasaan gigit kuku (Pexels)

Efek samping umum dari menggigit kuku adalah kerusakan yang terlihat pada kuku dan area sekitarnya.

Kerusakan ini dapat mengakibatkan penampilan yang tidak menarik, berpotensi menyebabkan perasaan malu, bersalah, atau malu bagi beberapa individu.

Baca juga: Apakah Kuku Panjang Menyebabkan Infeksi Jamur? Ini Kata dr. Halim Perdana Kusuma, SP. DV.

Ini juga dapat meningkatkan risiko komplikasi lain, termasuk:

  • infeksi gastrointestinal dari menelan
  • infeksi kulit, seperti paronikia dan onikomikosis
  • reabsorpsi akar gigi
  • disfungsi sendi temporomandibular dari gigitan berulang

Komplikasi potensial lainnya termasuk kerusakan alveolar dan infeksi parasit usus.

4. Dikatikan dengan kondisi jiwa

ilustrasi gangguan ocd (health.kompas.com)

Onikofagia juga dikaitkan dengan berbagai kondisi kejiwaan, meskipun tidak menyebabkannya.

Kondisi tersebut antara lain:

  • gangguan obsesif-kompulsif (OCD)
  • gangguan perhatian defisit hiperaktif (ADHD)
  • gangguan menentang oposisi (ODD)
  • gangguan kecemasan perpisahan

5. Tips untuk berhenti

ILUSTRASI - Fakta menarik kebiasaan gigit kuku (Freepik)

American Academy of Dermatology Association (AAD) menyarankan tips berikut untuk berhenti menggigit kuku:

Menjaga kuku tetap pendek: Dengan memotong kuku secara teratur, seseorang dapat mengurangi godaan untuk menggigitnya.

Mendapatkan manikur teratur: Mirip dengan di atas, ini dapat membantu mengurangi keinginan untuk menggigit kuku. Menghabiskan uang untuk menjaga agar kuku tetap menarik juga bisa menjadi penghalang.

Menutupi kuku: Menutupi kuku dengan selotip atau stiker dapat mencegah gigitan. Atau, orang bisa memakai sarung tangan.

Mengoleskan cat kuku yang pahit: Mengoleskan cat kuku yang pahit, atau rasanya tidak enak, dapat mencegah orang menggigit kuku mereka.

Baca juga: Khasiat Lemon Yang Tidak Banyak Orang Tahu, Bisa Memutihkan Kuku Hingga Gigi

ILUSTRASI - Fakta menarik kebiasaan gigit kuku (Pexels)

Mengganti perilaku: Ketika seseorang merasakan dorongan untuk menggigit kuku, mereka dapat mencoba untuk menjaga tangan mereka tetap sibuk dan menjauh dari mulut mereka dengan melakukan aktivitas lain.

Mengidentifikasi pemicu: Meskipun ini bisa sulit, seseorang mungkin dapat melihat pemicu, seperti kebosanan, stres, atau kecemasan, yang menyebabkan mereka memulai perilaku tersebut. Setelah mereka mengidentifikasi pemicu apa pun, mereka dapat mengambil langkah-langkah untuk menghindarinya.

Mencoba berhenti secara bertahap: Mengambil pendekatan bertahap, seperti memulai dengan tidak menggigit ibu jari dan kemudian pindah ke kuku lainnya, mungkin merupakan strategi yang berhasil.

(TribunHealth.com/Nur)