Kerja Berlebih Bisa Sebabkan Penyakit Jantung, Simak Fakta-faktanya Berikut Ini

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
ILUSTRASI orang yang lelah bekerja. Diberitakan bahwa kerja berlebih bisa memicu terjadinya penyakit jantung

TRIBUNHEALTH.COM - Tidak banyak orang yang suka bekerja di luar jam kerja mereka.

Tidak hanya menyita waktu dari kehidupan sosial dan keluarga kita, tetapi juga dapat menyebabkan stres tambahan.

Meskipun telah diterima secara luas bahwa stres buruk bagi kesehatan, seorang dokter menyebut bahwa mereka yang bekerja lebih banyak dapat berisiko lebih besar terkena penyakit mematikan.

Disebutkan bahwa mereka yang bekerja terlalu panjang lebih berisiko mengalami penyakit jantung.

Berikut ini fakta-faktanya, dilansir TribunHealth.com dari Express.co.uk.

Penyakit jantung termasuk penyebab utama kematian

ilustrasi penyakit jantung (kids.grid.id)

Penyakit jantung mengacu pada sejumlah kondisi di mana suplai darah ke jantung menjadi tersumbat atau terganggu, yang bisa berakibat fatal.

Menurut British Heart Foundation (BHF), penyakit jantung dan peredaran darah menyebabkan seperempat dari semua kematian di Inggris, dengan lebih dari 160.000 kematian setiap tahun.

Jika dirata-rata berarti ada 460 kematian setiap hari atau satu setiap tiga menit.

Baca juga: Gejala Gagal Jantung Tak Hanya Nyeri Dada, Bisa Ditandai dengan Mual dan Hilangnya Nafsu Makan

BHF mengutip penyebab umum penyakit jantung sebagai: merokok, alkohol, kelebihan berat badan dan memiliki kolesterol tinggi.

Ia juga mengatakan stres dapat memainkan faktor utama.

Jam kerja berlebih sebabkan penyakit jantung

Ilustrasi kerja berlebih (Pixabay)

Tetapi berbicara kepada Express.co.uk, Dr Angela Rai - seorang GP di The London General Practice - menjelaskan lebih lanjut tentang hubungan antara jam kerja dan kesehatan jantung.

“Ketidakteraturan jantung dapat dipengaruhi oleh jam kerja yang panjang," paparnya.

“Penelitian telah menunjukkan bahwa bekerja berjam-jam meningkatkan risiko kita memiliki irama jantung yang tidak normal seperti fibrilasi atrium dan stroke.

Baca juga: Sering Bekerja di Malam Hari? Waspada Beragam Penyakit yang Rentan Dialami

“Risikonya 1,4 kali lebih tinggi jika 55 jam atau lebih dalam seminggu dibandingkan dengan mereka yang bekerja 35 hingga 40 jam.

"Jam kerja yang panjang menyebabkan kelainan sistem saraf otonom..."

Lebih khusus dia mengatakan risiko penyakit jantung naik 13 persen dan risiko stroke naik 33 persen, jika bekerja berjam-jam.

Berdasarkan studi ilmiah

Ilustrasi kerja berlebih (Pixabay)

Studi yang dirujuk oleh Dr. Rai menganalisis kesehatan 85.494 pria dan wanita yang bekerja, dengan usia rata-rata 43 tahun, yang tidak memiliki fibrilasi atrium yang tercatat.

Halaman
12