Mercya menyebut sebaiknya pemberian vaksin dilakukan sebelum seseorang terpapar virus cacar monyet.
Hal ini dipercaya, apabila suatu saat terkena penyakit cacar monyet dapat terhindar dari gejala.
"Sebelum terkena divaksin, supaya nanti kalau virusnya datang sudah tidak ada lagi gejala,"
," katanya.
Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Herpes Zoster, Bisa Menulari Orang yang Belum Pernah Kena Cacar Air?
Berbeda, jika sudah terpapar dengan gejala yang berat lalu diberi vaksin, sebaiknya tidak perlu mendapatkan terapi pengobatan khusus.
Cukup melakukan pengobatan pada gejala yang dialami saja alias terapi simtomatis.
Jenis Vaksin Cacar Monyet
Vaksin berfungsi untuk mencegah terjadinya gejala penyakit yang parah dengan memasukkan virus yang sudah dilemahkan di dalam tubuh.
Sehingga diharapkan tubuh kita bisa menciptakan sistem imun yang lalu memiliki memori.
Maka kedepannya, jika virus masuk ke tubuh sudah bisa mendeteksi.
Saat ini vaksin yang ada adalah vaksin cacar bukanlah vaksin yang khusus untuk cacar monyet.
"Jadi di 2013 sudah disetujui FDA untuk pengobatan vaksin cacar biasa," ujar Mercya.
Baca juga: Alami Alergi Debu, Bisakah Sembuh dengan Vaksin Influenza? dr. Prasna Pramita, Sp.PD-KAI Menjawab
Kini vaksin yang sudah disetujui untuk vaksin cacar monyet ada 2 jenis.
Yakni Jynneos atau biasa disebut imvanex dan ACAM2000.
Vaksin Jynneos berasal dari virus yang mati namun memiliki antigen.
Sehingga tubuh masih bisa mengenal untuk sistem imun, maka dianggap lebih tidak berbahaya.
Sedangkan ACAM2000 berasal dari virus yang hidup.
Vaksin jenis ACAM2000 ini dinyatakan lebih berbahaya daripada Jynneos.
Baca juga: Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan? Begini Penjelasan Dr. dr. Tofan Widya Utami, SP.OG(K)
"Jadi lebih berbahaya sebenarnya karena menunjukkan gejala-gejala," kata Mercya.
Disebutkan, Jyenneos lebih efektif digunakan daripada ACAM2000.
Penjelasan Apoteker Mercya, M.Si ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)