TRIBUNHEALTH.COM - Pesebaran virus cacar monyet saat ini telah menggemparkan masyarakat dunia.
Bahkan disebutkan, bahwa cacar monyet terkini sudah menjadi kasus darurat yang mesti diwaspadai.
Setelah sebelumnya banyak dialami masyarakat luar negeri, kini cacar monyet rupanya sudah ditemukan di Indonesia.
Baca juga: dr. Alia Kusuma Sebut Seseorang yang Pernah Mengalami Cacar Air Bisa Mengalami Infeksi Ulang
Adanya penemuan ini, membuat seluruh masyarakat khawatir akan penularan yang lebih luas.
Untuk mengantisipasinya, tentu dibutuhkan penanganan yang tepat.
Terkini, virus cacar monyet dianggap efektif untuk mengatasinya.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video, Apoteker Mercya, M.Si memberikan ulasannya.
Ia menjelaskan, vaksin berfungsi untuk mencegah terjadinya gejala penyakit yang parah dengan memasukkan virus yang sudah dilemahkan di dalam tubuh.
Sehingga diharapkan tubuh kita bisa menciptakan sistem imun yang lalu memiliki memori.
Baca juga: Cacar Monyet Belum Terdeteksi di Indonesia, Menkes Imbau Waspada, Bisa Menular setelah Gejala Timbul
Maka kedepannya, jika virus masuk ke tubuh sudah bisa mendeteksi.
Saat ini vaksin yang ada adalah vaksin cacar bukanlah vaksin yang khusus untuk cacar monyet.
"Jadi di 2013 sudah disetujui FDA untuk pengobatan vaksin cacar biasa," ujar Mercya.
Kini vaksin yang sudah disetujui untuk vaksin cacar monyet ada 2 jenis.
Yakni Jynneos atau biasa disebut imvanex dan ACAM2000.
Baca juga: Haruskah Melakukan Vaksinasi saat Hormon Tiroid Meningkat? Ini Kata Prof. Dr. dr. Hinky
Vaksin Jynneos berasal dari virus yang mati namun memiliki antigen.
Sehingga tubuh masih bisa mengenal untuk sistem imun, maka dianggap lebih tidak berbahaya.
Sedangkan ACAM2000 berasal dari virus yang hidup.
Vaksin jenis ACAM2000 ini dinyatakan lebih berbahaya daripada Jynneos.
"Jadi lebih berbahaya sebenarnya karena menunjukkan gejala-gejala," kata Mercya.
Disebutkan, Jyenneos lebih efektif digunakan daripada ACAM2000.