Dalam hal ini, obat oleh yang digunakan tidak iritatif.
"Jadi bisa dikasih obat oles dengan obat minumnya secara bersamaan," kata Desidera.
Datang ke Dokter
Seseorang yang mengalami jerawat conglobata harus segera datang ke dokter spesialis kulit.
"Jangan menunda-nunda dan mencoba untuk mengobati sendiri," imbau Desidera.
Anjuran ini perlu diperhatikan, mengingat jika salah langkah bisa membuat kondisi jerawat semakin parah.
Baca juga: 7 Makanan dan Minuman Berikut Perlu Dihindari saat Menstruasi, Termasuk Kopi dan Makanan Pedas
Selain itu bila sudah sembuh akan meninggalkan bekas luka seperti keloid.
Dalam penanganannya, pengobatan yang digunakan lebih agresif.
Yakni melalui obat yang diminum yang bisa dikonsumsi secara jangka panjang.
"Itu bisa kita berikan dengan kombinasi antibiotik lalu diberi obat yang paling ampuh untuk jerawat," tambah Desidera.
Selanjutnya untuk menangani radang, dokter juga akan meresepkan obat anti radang.
Meski demikian dalam konsumsinya, perlu dalam pengawasan dokter.
Baca juga: Facial Tools Berfungsi Memperlancar Aliran Darah, Bukan Membentuk Wajah V-Shape
Jangan sekali-kali mencoba untuk mengulang obat sendiri tanpa arahan dokter.
Mengingat obat yang diberikan memiliki efek samping yang cukup berbahaya.
"Jadi nggak boleh sembarangan," tutur Desidera.
Jangan Gunakan Laser saat Berjerawat
Lebih lanjut, jangan terburu-buru melakukan perawatan laser saat berjerawat.
Tunggulah sampai jerawat mulai mereda, barulah laser bisa dilakukan.
Karena penggunaan laser lebih efektif setelah timbul bekas jerawat. Seperti adanya keloid atau bopeng.
"Jika sudah ada bekas seperti keloid atau bopeng akibat si acne conglobata, laser baru lebih bermanfaat disitu."
"Tetapi kalau awal penanganan yang lebih perlu adalah obat minum," terang Desidera.
Penjelasan Dokter Spesialis Dermatologi & Venereologi, Desidera Husadani, ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)