4 Fakta Konsumsi Teh selama Kehamilan, Bisa Bahayakan Janin jika Minum Terlalu Banyak

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi - amankah teh dikonsumsi selama kehamilan?

TRIBUNHEALTH.COM - Teh merupakan minuman yang populer di seluruh belahan dunia.

Banyak yang mungkin percaya bahwa teh mungkin aman untuk diminum saat hamil karena teh termasuk produk alami.

Pada kenyataannya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika meminum teh saat hamil.

Setidaknya ibu hamil perlu:

  • membatasi asupannya
  • mempertimbangkan jenis dan efek sampingnya.

Dilansir TribunHealth.com dari Healthline, berikut ini fakta seputar mengonsumsi teh selama kehamilan.

Mengandung kafein

Ilustrasi manfaat teh hijau atau green tea (Pixabay)

Teh hitam, hijau, putih, matcha, chai, dan oolong semuanya bersumber dari daun tanaman camellia sinensis.

Teh-teh itu mengandung kafein, stimulan alami yang harus dibatasi selama kehamilan.

Per cangkir (240 ml), masing-masing mengandung kafein kira-kira:

  • matcha: 60–80 mg
  • teh oolong: 38–58 mg
  • teh hitam: 47–53 mg
  • chai: 47–53 mg
  • teh putih: 25–50 mg
  • teh hijau: 29–49 mg

Kafein dapat dengan mudah melewati plasenta, dan hati bayi yang belum matang dapat mengalami kesulitan untuk memecahnya.

Dengan demikian, bayi lebih mungkin mengalami efek samping dari jumlah kafein yang dianggap aman untuk orang dewasa.

Baca juga: Olahraga yang Aman dan Berbahaya untuk Ibu Hamil, Jogging Masih Diperbolehkan

Konsumsi banyak kafein bisa membahayakan janin

Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang terpapar terlalu banyak kafein selama kehamilan mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah atau cacat lahir.

Asupan kafein yang tinggi selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko keguguran atau lahir mati.

Risiko ini tampak minimal ketika wanita hamil membatasi asupan kafein mereka hingga maksimum 300 mg per hari.

ilustrasi usg kehamilan (Kompas.com)

Baca juga: 13 Tanda Kehamilan yang Mungkin Terabaikan: Mimisan, Hidung Tersumbat, hingga Sembelit

Namun, genetika beberapa wanita mungkin membuat mereka lebih sensitif terhadap efek buruk kafein.

Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil wanita ini mungkin memiliki risiko keguguran 2,4 kali lebih tinggi saat mengonsumsi 100-300 mg kafein per hari.

Teh berkafein mengandung lebih sedikit kafein daripada kopi dan umumnya dianggap aman untuk diminum selama kehamilan.

Namun, asupannya mungkin perlu dibatasi untuk menghindari terlalu banyak mengonsumsi kafein per hari.

Teh herbal kemungkinan punya efek samping

Ilustrasi teh herbal, amankah untuk kehamilan? (Pixabay)
Halaman
12