Ruam dari ulat bulu dapat dengan mudah disalahartikan sebagai sesuatu yang lain, dan karenanya tidak dirawat dengan benar.
Pada tahun 2011, 23 anak di Florida mengalami ruam akibat paparan ulat ngengat tussock bertanda putih (Orgyia leucostigma).
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sebagian besar anak-anak didiagnosis dengan kondisi lain pada awalnya, termasuk cacar air, moluskum kontagiosum, dan bahkan infeksi MRSA yang berpotensi mengancam jiwa
Dalam kasus lain, ruam yang disebabkan oleh ulat bulu telah disalahartikan sebagai gigitan kutu, gigitan nyamuk, kudis, demam berdarah, penyakit kelima (parvovirus B19), dan dermatitis kontak.
4. Bisa alami gatal meski tak bersentuhan langsung
Terkadang seorang anak bisa mengalami ruam tanpa benar-benar meletakkan jarinya di atas ulat.
Jumbai kecil bisa mengudara dan mendarat di kulit anak.
Ulat juga dapat meninggalkan setae pada barang-barang yang biasanya bersentuhan langsung dengan anak-anak, seperti pohon atau peralatan bermain.
Ini lebih mungkin terjadi ketika ada banyak ulat di satu area.
5. Manfaatkan selotip
Jika anak mengalami ruam setelah bertemu dengan ulat, biasanya tidak akan serius dan dapat diobati di rumah.
Jika reaksinya ringan, pertama-tama orangtua harus menghilangkan bulu-bulu halus yang menempel pada kulit.
Untuk melakukan ini, letakkan selotip di area kulit yang mungkin bersentuhan pada ulat.
Bulu ulat akan menempel pada selotip saat ditarik.
Ulangi dengan selotip baru sampai semua bulu ulat hilang.
Baca juga: Perawatan Disestesia, Sensasi Gatal dan Terbakar pada Kulit Akibat Masalah Saraf
Kemudian, cuci kulit dengan sabun dan air dan oleskan krim steroid yang dijual bebas.
Jika ruam benar-benar menyengat, mengoleskan es selama 10 hingga 15 menit biasanya akan membantu meredakan rasa sakit.
Sangat tidak mungkin bahwa setae ulat dapat menyebabkan anafilaksis, reaksi yang terjadi pada seluruh tubuh dan kadang-kadang mengancam jiwa.
Namun reaksi tersebut kadang-kadang terlihat setelah terpapar ulat tertentu.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)