"Itu bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya tumor otak," terang Anom.
Selanjutnya faktor penyebab lain bisa berasal dari paparan sinar X yang berlebihan.
Sinar X ini biasa digunakan untuk pemeriksaan atau rontgen.
Tak hanya kedua faktor di atas, disebutkan faktor genetik juga turut mempengaruhi.
Baca juga: Begini Dampak yang Dapat Dirasakan oleh Penderita Tumor Otak, Simak Ulasan dr. Zainal Mutaqqin
Meski demikian, dalam hal ini tidak semua pasien tumor otak akan menurun secara pasti pada anggota keluarga.
Sehingga dapat disimpulkan, sejauh ini penyebab tumor otak masih multifaktor.
Tumor Jinak Bisa Diatasi
Dari berbagai jenis tumor, tumor jinak lebih banyak diderita.
Sehingga jika mengalami tumor otak, jangan langsung berkecil hati.
Konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter terhadap keluhan yang dirasakan.
Bila pasien tumor otak melakukan pengobatan maka ada peluang untuk sembuh.
"Untuk mengetahui ini jenis tumor apa, jinak atau ganas, lokasinya di mana, kira-kira bisa diambil semua atau tidak."
"Kalau bisa diterapi semua harapan hidupnya tentu sangat tinggi, bahkan bisa kembali normal seperti sebelumnya," ucap Anom.
Baca juga: Dokter Jelaskan Perbedaan Sakit Kepala Biasa dan Migrain, Salah Satunya Hanya Sebuah Gejala
Berbeda jika sudah memasuki tumor ganas yang cenderung memiliki prognosis yang buruk. Karena kondisi otak yang sudah rusak.
Meskipun sudah diberi penanganan operasi, radiasi atau kemoterapi. Dalam satu tahun bisa tumbuh kembali.
Tanda Tumor Otak
Keadaan nyeri kepala tanda tumor otak dalam bahasa medis disebut kronis progresif.
"Jadi mengalami nyeri kepala yang tidak pernah hilang, sesekali waktu mungkin menghilang tetapi muncul lagi," ucap Anom.
Tanda nyeri kepala ini seiring berjalannya waktu akan semakin berat.
Misalnya jika diawalnya hanya merasakan skala 3 dari total skala 10, maka seiring waktu skala sakit yang dirasakan kian bertambah.