TRIBUNHEALTH.COM - Sifilis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum.
Bakteri ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan luka sifilis, dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today (MNT).
Luka ini dapat berkembang pada kulit atau selaput lendir vagina, anus, rektum, bibir, atau mulut.
Sifilis paling mungkin menyebar selama aktivitas seksual oral, anal, atau vagina.
Kendati demikian, MNT menyebut orang jarang menularkan bakteri ini melalui ciuman.
Tanda pertama sifilis adalah luka yang tidak nyeri pada alat kelamin, rektum, mulut, atau bagian kulit lainnya.
Beberapa orang tidak memperhatikan luka ini, karena tidak menimbulkan rasa sakit.
Bahkan luka ini dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun, jika seseorang tidak menerima pengobatan, bakteri tetap berada di dalam tubuh.
Mereka dapat tetap tidak aktif di dalam tubuh selama beberapa dekade sebelum mengaktifkan kembali dan merusak organ, termasuk otak.
Baca juga: Sifilis Bisa Diobati dengan Antibiotik, Penting Dilakukan sebelum Berkembang dan Menyerang Otak
Gejala
Dokter mengkategorikan tahap sifilis sebagai primer, sekunder, laten, atau tersier.
Berbagai gejala menentukan setiap tahap.
Penyakit ini bisa menular selama tahap primer dan sekunder dan, kadang-kadang, fase laten awal.
Sifilis tersier tidak menular, tetapi memiliki gejala yang paling parah.
Gejala primer
Gejala sifilis primer termasuk satu atau lebih luka sifilis yang tidak nyeri, keras, dan bulat, atau chancre.
Luka ini muncul 10 hari sampai 3 bulan setelah bakteri masuk ke dalam tubuh.
Chancres sembuh dalam 2-6 minggu.
Namun, tanpa pengobatan, penyakit ini dapat tetap berada di dalam tubuh dan berkembang ke fase berikutnya.
Baca juga: Konstipasi hingga Seks Anal Bisa Sebabkan Fisura Ani, Robeknya Lapisan Usus Besar Dekat Anus