Ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, terutama saat menggigit.
Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, termasuk otak.
Penyebab
Menurut tinjauan ilmiah yang dikutip Medical News Today, penyebab paling umum pulpitis adalah ketika bakteri mengiritasi pulpa gigi melalui area kerusakan gigi, termasuk karies gigi.
Penyebab lain dari peradangan pulpa meliputi:
- trauma atau cedera pada gigi
- menggertakkan gigi
- prosedur gigi invasif berulang
Iritasi ini biasanya pertama menyebabkan pulpitis reversibel.
Jika pulpa terus meradang, pulpitis menjadi ireversibel, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pulpa mati.
Diagnosa
Seorang dokter gigi dapat mendiagnosis pulpitis dari gejala seseorang, pemeriksaan gigi, dan mungkin rontgen.
Dalam beberapa kasus, dokter gigi dapat melakukan tes lain, seperti:
Tes sensitivitas: Dokter gigi akan memeriksa untuk melihat apakah rangsangan dingin atau panas menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Sakit Gigi saat Berpuasa? Begini Saran drg. Saptorini
Tes ketuk gigi: Dokter gigi mengetuk gigi dengan lembut dengan instrumen ringan untuk memeriksa tingkat peradangan.
Tes pulpa listrik: Dokter gigi dapat menggunakan alat untuk mengirimkan muatan listrik kecil ke pulpa. Jika orang tersebut dapat merasakan muatannya, pulpa merespons secara normal, dan pulpitis mungkin reversibel.
Tes ini dapat membantu dokter gigi untuk menentukan tingkat kerusakan, dan mungkin menyelamatkan pulpa.
Sumber: Medical News Today
(TribunHealth.com/Nur)