Selain itu, juga mengurangi risiko terjadinya penyakit menular seksual dan mengurangi terjadinya HIV.
"Risikonya lebih rendah orang yang dilakukan sirkumsisi dibandingkan tidak dilakukan sirkumsisi (sunat)," paparnya.
"Pada pasangan seksualnya, pada perempuan juga risiko terjadinya kanker serviks juga lebih rendah," lanjut dr. Rizki Muhammad Ihzan, Sp.U.
Baca juga: Alami Impaksi Gigi, Bolehkah Pasang Behel atau Veneer? Begini Kata Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG.
Baca juga: Mengenal Pulpitis, Peradangan Pulpa yang Sebabkan Sakit Gigi, Bisa Menyebar ke Otak jika Tak Diobati
"Selain itu juga risiko terjadinya kanker pada penis, pada pasien yang dilakukan sirkumsisi lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang tidak dilakukan sirkumsisi," pungkasnya.
Penjelasan Dokter Spesialis Urologi, dr. Rizki Muhammad Ihzan, Sp.U dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 09 Juli 2022.
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.