drg. Ahmad A. Adam Ungkap Perlunya Menyelesaikan Prosedur Penambalan Gigi, Ketahui Alasannya

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi dokter melakukan tindakan penambalan gigi, drg. Ahmad A. Adam imbau untuk menyelesaikan perawatan

TRIBUNHEALTH.COM - Penambalan pada gigi berlubang harus cepat dilakukan meskipun tidak terasa sakit dan gigi berlubang juga tidak mengganggu aktivitas.

Kondisi ini dilakukan untuk mencegah kerusakan pada pulpa gigi menjadi lebih besar lagi dan nantinya akan mengakibatkan pembentukan lubang gigi yang lebih parah.

Namun seringkali ditemukan seseorang abai terhadap adanya lubang gigi.

Dimana adanya lubang gigi bisa menimbulkan rasa sakit yang tertahankan.

Ketika rasa sakit akibat gigi berlubang hilang, justru sebagian besar pasien mengurungkan niat untuk mengunjungi dokter gigi.

Padahal adanya rasa sakit ataupun tidak karena gigi berlubang, pasien harus tetap berkonsultasi dengan dokter gigi agar tidak terjadi kondisi yang lebih parah.

Baca juga: Pisang Mengandung Kalium, Penting untuk Kinerja Saraf dan Kontrol Tekanan Darah

ilustrasi gigi berlubang, drg. Ahmad A. Adam imbau untuk dilakukan penambalan gigi (freepik.com)

Baca juga: Cara Identifikasi Sikat Gigi yang Baik untuk Digunakan, Simak Anjuran drg. R. Ngt. Anastasia Ririen

"Jadi kadang ada beberapa pasien juga, misalnya kita (dokter gigi) mau melakukan perawatan saluran akar. Cuman karena kondisinya tidak memungkinkan jadi biasanya kita minta untuk kembali lagi di kunjungan berikutnya," ujar Dokter Gigi, drg. Ahmad A. Adam.

Hal ini disampakan oleh Dokter Gigi, drg. Ahmad A. Adam yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Manado Official program Tribun Kesehatan edisi 13 Juni 2022.

"Kadang kita sudah kasih obat sementara tapi juga tambalannya sementara biasanya," ungkap Dokter Gigi, drg. Ahmad A. Adam.

Tapi kadangkala pasien merasa sudah tidak mengalami sakit sehingga enggan untuk kembali ke dokter gigi.

Padahal perawatan gigi berlubang tersebut belum selesai.

"Jadi baiknya ya mengikuti anjuran dari dokter giginya," imbuh Dokter Gigi, drg. Ahmad A. Adam.

"Kalau misalnya perlu balik lagi, bukan berarti kita (dokter gigi) mau menunda perawatannya. Tapi memang kondisi giginya perlu perawatan lanjutan, gitu," tuturnya.

"Jadi sebaiknya kalau perawatan saluran akar memang dari awal itu harus sudah berencana untuk menyesuaikan perawatannya," tambahnya.

Baca juga: Menyusui Bermanfaat untuk Ibu, Bisa Cegah Depresi Postpartum (PPD) hingga Turunkan Berat Badan

Ilustrasi tambal gigi, drg. Ahmad A. Adam imbau untuk mengikuti arahan dokter gigi (Pexels.com)

Baca juga: 4 Penyebab Gusi Bengkak, Termasuk Faktor Kehamilan hingga Adanya Infeksi

"Jangan setengah-setengah. Karena nanti kalau nanti sementara perawatan disuruh kembali tapi tidak kembali lagi itu bisa memperparah kondisi giginya," lanjut Dokter Gigi, drg. Ahmad A. Adam.

Berdasarkan penuturan drg. Ahmad A. Adam, untuk perawatan saluran akar biasanya pasien yang datang memiliki gigi yang sudah parah atau giginya hanya tinggal setengah.

Untuk gigi yang sudah selesai dilakukan perawatan saluran akar, biasanya dokter gigi akan merekomendasikan untuk pembuatan mahkota gigi.

Mahkota gigi ini digantikan dengan bahan, bisa dari porselen ataupun bahan lain yang mungkin memang tidak sekuat gigi aslinya tapi lebih kuat dari tambalan biasa.

"Biasanya kalau selesai kita perawatan saluran akar, biasanya kita tutup dulu sementara. Bukan sementara sih ini juga permanen, cuman bahannya tidak sekuat kalau kita buat mahkota gigi," tuturnya.

"Cuman memang harganya masih cukup mahal. Jadi kadang-kadang pasien menolak untuk dibuatkan mahkota gigi itu," kata Dokter Gigi, drg. Ahmad A. Adam.

Halaman
12