Jika Bau Badan Sebaiknya Menggunakan Deodoran atau Antiperspiran? Ini Kata dr. Yulia Asmarani Sp.DV

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi deodoran dna antirespirant

TRIBUNHEALTH.COM - Deodoran dan antiperspiran sangat berbeda.

Fungsi dari deodoran ialah mengurangi bau, sehingga dapat membunuh bakteri dan terdapat campuran parfum yang bisa menyamarkan bau badan.

Sedangkan antiperspirant berfungsi untuk menghambat produksi kelenjar keringat.

Di pasaran, sekarang sudah terkombinasi antara antiperspirant dan deodoran.

dr. Yulia Asmarani menyampaikan jika seseorang mengalami bau badan saja cukup dengan deodoran selama produksi keringatnya dirasa biasa saja dan tidak berlebihan.

Sering ditemui pada individu yang memiliki bau badan sangat menyengat.

ilustrasi deodoran dna antirespirant (kompas.com)

Baca juga: Mengetahui Beberapa Perawatan yang Bisa Digunakan untuk Mengatasi Bopeng

Masalah tersebut mungkin dikarenakan kadar enzim 5alfa-reduktase terlalu berlebihan, bakteri terlalu banyak, kebersihan yang kurang bagus bisa mempengaruhi bau badan.

Bau badan pasti memiliki kaitan dengan kolonisasi bakteri

Perlu diketahui cara mengurangi bau badan :

- Menjaga kebersihan

- Mandi teratur minimal 2x dalam sehari

- Gunakan sabun antisepstik

- Gunakan deodoran atau antiperspirant

- Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat

Baca juga: Apabila Penyakit Sistemik Sudah Terkontrol, Apakah Boleh Menggunakan Behel?

Jangan menggunakan kembali pakaian yang sudah digunakan

- Kurangi aktivitas

Apabila melakukan aktivitas berlebih, otomatis keringat menjadi banyak dan badan menjadi bau.

Bila memang harus beraktivitas, misalkan setelah olah raga disarankan untuk segera dibersihkan dan tidak perlu menunggu keringat menjadi kering.

Terutama didaerah ketiak perlu dibersihkan.

- Rajin mencukur bulu pada ketiak

Halaman
12