TRIBUNHEALTH.COM - Tentunya pernah melihat pada beberapa anak memiliki kebiasaan menghisap jari.
Sebagai orangtua, beberapa di antaranya ada yang berusaha menghentikan kebiasaan tersebut, namun ada juga yang tidak peduli dengan kebiasaan anak menghisap jari.
Beberapa orang menganggap kebiasaan anak menghisap jari karena pada usia tersebut seorang anak masih belajar mengenal rasa.
Penyebab seorang anak lebih suka menghisap jari yakni :
Faktor psikologi
Di saat anak merasa lelah, takut, bingung, sakit atau sedang melakukan penyesuaian dengan lingkungannya ia akan mulai menghisap ibu jarinya.
Ini juga bisa menjadi kebiasaannya saat menjelang tidur atau saat anak mulai mengantuk.
Baca juga: dr. Kartikaningsih, Sp.A Jelaskan Stunting dalam Masalah Tumbuh Kembang Anak
- Etiologi kebiasaan menghisap jempol atau jari-jari dapat disebabkan balita atau anak-anak dalam kondisi kecemasan, kelaparan, rasa bosan, ketegangan, ketakutan, stress emosional ataupun adanya kinginan yang tidak terpenuhi.
Terkadang balita yang tidak puas menghisap ASI karena ibu terlalu sibuk bekerja, atau produksi ASI kurang menyebabkan bayi menghisap jari atau jempol sebagai pemuasan dan menciptakan perasaan nyaman.
Pada balita yang sering dilarang atau dimarahi orangtuanya ketika memasukkan jari maupun mainan ke dalam mulut, fase oralnya menjadi tidak maksimal dan beresiko mengakibatkan keterlambatan perkembangan dan kematangan daerah rongga mulut sehingga mengganggu kemampuan berbicara dan makan.
Contohnya, ada anak usia 2 tahun yang belum mampu mengunyah nasi dan harus terus makan bubur.
Baca juga: Mengenal Hiperemesis Gravidarum yang Kerap Dikeluhkan Ibu Hamil
Pada studi kasus menyatakan anak-anak usia sekolah yang mempunyai kebiasaan buruk menghisap jari memiliki kecenderungann interkasi sosial dan tingkat intelegensia yang rendah.
Memasuki usia berapakah anak lebih aktif menghisap jari?
Begini penjelasan drg. Wiwik Elnangti Wijaya, Sp.KGA.
Ia merupakan seorang spesialis dokter gigi anak.
Sejak 2014 hingga sekarang, Wiwik masih konsisten menjadi staf medis RSUD Salewangang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Sebelum bekerja di RSUD Salewangang, pada 2019 ia sempat berprofesi sebagai seorang dosen di Departemen Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.
Sembari mengajar, ia juga menjadi Staf Medis Rumah Sakit Gigi Universitas Hasanuddin.
Baca juga: Gusi Berwarna Gelap Selalu Menandakan Gusi Tidak Sehat? Simak Penjelasan drg. Anastasia
Sebelum menjadi seorang dokter gigi, ia sempat mengenyam sejumlah pendidikan.
Di antaranya:
Baca tanpa iklan