TRIBUNHEALTH.COM - Keputihan merupakan masalah pada kesehatan organ intim wanita.
Seringkali keputihan muncul ketika mendekati masa haid, dan setelah haid.
Tetapi pada beberapa orang mengalami keputihan meskipun tidak sedang memasuki masa haid maupun setelah haid.
Keputihan (flour albus) adalah cairan yang dikeluarkan dari alat genital yang tidak berupa darah.
Sekret cairan vagina normal hasil dari seksresi vulva dari kelenjar organ kewanitaan, transudasi dai dinding vagina, sel-sel vagina dan serviks yang terlepas, mukus serviks, cairan endometrium rahim, mikroorganisme dan produk metabolitnya.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Pubertas Dini? Ini Penjelasan dr. Andi Nanis Marzuki, Sp. A (K)
Keputihan yang normal disebabkan oleh cairan sekret/mukus alami yang dikeluarkan oleh organ reproduksi wanita.
Mukus ini berfungsi untuk membersihkan vagina, menjaga kelembaban dan sebagai pelumas alami untuk melinduginya dari infeksi dan iritasi.
Selain itu, mukus pada saluran reproduksi berperan sangat penting pada proses pembuahan bakal janin.
Bila keputihan disertai dengan demam, mual muntah, nyeri perut bagian bawah/panggul, keluar darah setelah berhubungan seksual atau diluar jadwal haid, nyeri pada saat BAK atau berhubungan seksual, menandakan infeksi dari keputihan mungkin sudah mengalami komplikasi ke organ reproduksi yang lebih dalam.
Baca juga: Penanganan Pertama yang Dilakukan Orangtua Jika Anak Alami Kelainan Bentuk Kaki
Keputihan tergolong normal (fisiologis) akan terlihat dari cairan yang keluar dengan tanda sebagai berikut :
- Tidak berwarna atau berwarna putih/cream
- Tidak berbau atau tidak mengeluarkan bau menyengat
- Bertekstur tipis (tekstur cairan keputihan dapat berubah tergantung siklus menstruasi)
Keputihan yang tergolong tidak normal/abnormal paling banyak disebabkan oleh Vulvovaginitis atau servinitis akibat infeksi bakteri, parasit, virus, atau jamur.
Penyakit infekksi ini dapat kita bagi menajdi dua :
- Non-sexual Transmitted Disease : Bacterial vaginosis, infeksi jamur candida
- Sexual Transmitted Disease : Gonorrhea, chlamydida, trichomoniasis, herpes
Baca juga: Waspada Keparahan Abses Akibat Aktivitas Mikroorganisme dan Perawatan yang Tidak Dilanjutkan
Selain infeksi, gejala keputihan abnormal ini bisa menjadi pertanda untuk oenyakit kandungan yang lebih serius seperti, polip serviks, mioma uteri submukosa yang prolaps bahkan keganasan pada organ kandungan, seperti kanker serviks dan sebagainya.
Selain itu, penggunaa product pembersih kewanitaan ataupun product kontrasepsi yang tidak ideal/abrasif juga dapat menimbulkan vaginitis kontak alergi/iritasi.
Seperti apa keputihan yang tergolong tidak normal?