Apa yang Dimaksud dengan Pubertas Dini? Ini Penjelasan dr. Andi Nanis Marzuki, Sp. A (K)

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi anak-anak yang sudah memasuki masa pubertas

TRIBUNHEALTH.COM - Masa tumbuh kembang anak perlu diperhatikan oleh orangtua.

Tak hanya pada usia bayi saja, masa tumbuh kembang anak tetap harus diperhatikan bahkan ketika anak beranjak remaja termasuk masa pubertas remaja.

Pubertas ialah masa transisi atau perubahan dari masa anak-anak menuju remaja.

Pada masa ini anak-anak sudah mulai merasakan perubahan fisik.

Di masa pubertas, organ-organ reproduksi anak-anak sudah mulai berfungsi layaknya orang dewasa.

Anak perempuan mengalami pubertas mulai usia 8-12 tahun.

ilustrasi anak-anak yang sudah memasuki masa pubertas (kompas.com)

Baca juga: Waspada Keparahan Abses Akibat Aktivitas Mikroorganisme dan Perawatan yang Tidak Dilanjutkan

Apabila mengalami pubertas sebelum memasuki usia 8 tahun, maka disebut dengan pubertas dini atau lebih cepat.

Pada anak laki-laki yang mengalami pubertas di bawah usia 9 tahun juga dikatakan pubertas yang lebih cepat.

dr. Andi Nanis menyampaikan bahwa tidak semua pubertas dini mengalami penyakit dan semua tergolong abnormal, karena ada yang dinamakan variasi normal.

Yang perlu dikonsultasikan ke dokter apabila anak usia 5 tahun sudah muncul payudara apakah kejadian tersebut masuk ke dalam variasi normal atau kemungkinan ada penyakit yang dialami anak.

Tidak semua pubertas dini ialah hal yang buruk.

Baca juga: Mengenal Manfaat Kandungan Siwak untuk Kesehatan Gigi dan Rongga Mulut

Usia hanya batasan untuk menentukan patologis, penyakit atau bukan penyakit.

Variasi tidak normal bukan berarti tidak bisa dicegah, karena tidak semua penyebab bisa karena suatu penyakit dan bisa disebabkan karena life style.

dr. Andi Nanis menyampaikan bahwa life style yang bisa dilakukan pencegahan.

Misalnya karena perubahan seperti anak yang lebih gemuk maka fatness lebih banyak dan cenderung lebih dini pubertasnya.

Sehingga bisa dilakukan pencegahan dengan mengatur proporsi badan agar tidak gemuk.

Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Andi Nanis Sacharina Marzuki, Sp. A (K). Seorang dokter spesialis anak konsultan endokrinologi. Selasa (30/3/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)