Jangan Asal Ingin Bayi Kembar, Pertimbangkan Risiko Tinggi yang Mengintai saat Kehamilan

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi bayi kembar

TRIBUNHEALTH.COM - Segera memiliki buah hati adalah keinginan hampir setiap pasangan yang baru saja menikah.

Tak jarang beberapa pasangan mengharapkan kehamilan pertama memiliki anak kembar.

Memiliki anak kembar dianggap lucu dan terlihat menyenangkan.

Baca juga: Konsumsi Asam Folat hingga Susu untuk Promil, Bisa Mempercepat Kehamilan? Ini Kata Dokter Kandungan

Namun sebenarnya dibalik itu semua, adakah efek samping memiliki kehamilan kembar?

Berikut ini simak jawaban dr. Maria Ratna Andijani, Sp.OG, M.Med.

Maria adalah seorang Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan yang saat ini tengah berpraktek di RS St. Carolus Summarecon Serpong.

Profil dr. Maria Ratna Andijani, Sp.OG, M.Med (Dok. Humas RS St. Carolus Summarecon Serpong)

Dalam daftar riwayat hidup yang diterima Tribunhealth.com, Maria merupakan alumnus dari universitas ternama di Indonesia serta luar negeri.

Hal ini telah membuktikan bahwa ilmu yang dimiliki Maria tidak diragukan dalam melayani kesehatan masyarakat, khususnya berkaitan dengan spesialisasi kebidanan dan kandungan.

Baca juga: Profil dr. Maria Ratna Andijani, Sp.OG, M.Med yang Berpraktek di RS St. Carolus Summarecon Serpong

Sejumlah pendidikan yang pernah ia tempuh sebelum akhirnya menjadi seorang dokter, ialah:

- Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Unika Atmajaya Jakarta

Ilustrasi ibu hamil yang sedang konsultasi dengan dokter (nakita.grid.id)

- Master Of Medicine, National University of Singapore

- Residency Training Obstetric Gynecology , EAMC, Philippines.

Tanya:

Dokter adakah efek samping kehamilan anak kembar?

Baca juga: Apakah Ada Tindakan Medis Agar Memiliki Janin Kembar, Dok?

Ara, Solo.

dr. Maria Ratna Andijani, Sp.OG, M.Med Menjawab:

Ilustrasi mengalami kehamilan kembar (kompas.com)

Beberapa pasien saya yang menginginkan anak kembar, sekali lahir langsung dapat 2.

Harus dipahami, kehamilan kembar itu lebih susah ngurus dan merawatnya karena memiliki risiko tinggi.

Baca juga: Anak-anak hingga Ibu Hamil Tak Boleh Konsumsi Telur Mentah, Ada Bakteri Salmonella yang Mengintai

Jadi kita harus menjaga keseimbangan nutrisi janin A dan janin B.

Terkadang kondisi tersebut tidak bisa kita kontrol, ada yang si janin A makannya lebih banyak dari janin B.

Ilustrasi ibu hamil yang melihat kondisi janinnya. (Freepik.com)
Halaman
12