Sehingga pasien tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga: Meski Berlangsung Sebentar, Stroke Ringan Tetap Memerlukan Tindakan Medis, Simak Gejala Berikut Ini
Padahal Lilir mengatakan, bila sudah mengalami mini stroke perlu segera melakukan pemeriksaan dengan doktee untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dengan demikian mengantisipasi terjadinya stroke yang lebih berat.
"Jangan entar-entar, itu tidak boleh. Harus segera dibawa ke dokter," papar Lilir.
Stroke Bisa Sembuh
Tanda utama dari stroke adalah kelemahan pada bagian anggota gerak.
Hal ini biasanya membuat penderita harus terbaring lemas di atas tempat tidur dan terbatas melakukan berbagai aktivitas.
Alhasil membuat masyarakat dan para pasien beranggapan bahwa stroke tidak dapat disembuhkan.
Baca juga: Kecemasan, Stres, dan Depresi Dapat Tingkatkan Risiko Seseorang Terkena Stroke
Padahal kenyataannya, stroke dapat disembuhkan.
"Jangan salah kaprah, stroke itu bisa loh disembuhin," ucap Lilir.
Bahkan ditemukan, 1/3 pasien stroke itu bisa sembuh tanpa cacat.
Sementara 1/3 lainnya sembuh dengan kecacatan, dan 1/3 lainnya tidak tertangani atau meninggal.
Lebih lanjut, tentu untuk memperoleh keberhasilan sembuh tidak bisa didapat begitu saja.
Ada syarat yang harus dilalui oleh setiap pasien, yakni pasien mendapatkan penanganan dalam waktu dan cara yang tepat.
Baca juga: Perlu Waspada, Covid-19 Bisa Sebabkan Stroke, Ini Penjelasan Dokter
Mengingat stroke memikiki golden pheriod yang hanya berkisar 4,5 jam.
"Jadi dalam waktu 4,5 jam harus mendapatkan pertolongan yang cepat dan tepat," ujar Lilir.
Begadang Sebabkan Stroke
Berdasarkan penelitian, durasi tidur yang kurang dari 7 jam/hari bisa mencetuskan peningkatan risiko pendarahan pada otak. Kasus ini dapat terjadi sekitar 20 persen.
Namun juga perlu diketahui bahwa tidur lebih dari 9 jam/hari juga dapat memicu stroke dan kelainan jantung serta pembuluh darah.
"Jadi memang tidur itu harus pas, nggak boleh kurang juga nggak boleh kelebihan," pesan Lilir.