TRIBUNHEALTH.COM - Terapi stem cell atau sel punca seringkali disebut sebagai pilihan pengobatan baru yang dapat membantu mengatasi berbagai kondisi.
Namun hingga kini penelitian dan uji klinis masih terus dilakukan untuk memastikan keamanannya dan efektivitasnya.
Pengobatan yang diketahui sudah menggunakan terapi sel punca atau stem cell salah satunya ialah kanker darah.
Tak hanya itu, pengobatan penyakit degeneratif dengan terapi sel punca atau stem cell juga terus dikembangkan.
Definisi sel punca atau stem cell
Sel punca atau stem cell merupakan sel induk yang mampu berkembang untuk membantu berbagai fungsi organ di berbagai bagian tubuh.
Sel punca atau stem cell juga disebut sebagai sel "kosong" lantaran tidak terikat pada satu fungsi tertentu.
Baca juga: Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas Tegaskan Jika Anak yang Mengidap Flu Singapura Tetap Wajib Mandi
Hal ini disampaikan oleh Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) Indonesia, Prof. dr. Deby Vinski, Msc, PhD dan Anggota Komite Nasional Cell Puncah dan Sel, dr. Marhaen Hardjo M. Biomed PhD yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat edisi 24 Januari 2022.
Baca juga: Dokter Spesialis Anak, S.T Andreas Paparkan Penanganan Anak yang Mengalami Flu Singapura
Tak seperti sel lain di dalam tubuh yang sudah memiliki fungsinya masing-masing atau berdiferensiasi.
Contohnya, sel darah merah yang secara khusus berfungsi untuk membawa oksigen melalui darah.
Karena tidak terikat, sel punca atau stem cell dikembangkan karena dianggap memiliki potensi untuk membantu memperbaiki kondisi sel lainnya.
Apabila terapi stem cell dilakukan di klinik yang mendapatkan izin oleh dokter yang berkompeten, tentu saja treatment ini cukup aman dilakukan.
"Yang kita takutkan yang overklaim tadi, hanya platelet terus disebut sebagai stem cell. Itukan tentu saja merugikan masyarakat," terang Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) Indonesia, Prof. dr. Deby Vinski, Msc, PhD.
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi: Bipolar Bisa Kambuh Ketika Penderitanya Memiliki Keinginan yang Tak Tercapai
Baca juga: Upaya Pembesaran Otot pada Pria dalam Waktu Singkat Bisa Menimbulkan Stretch Mark
"Komite mendorong lah ada usaha daripada anak bangsa yang ingin mengembangkan stem cell di Indonesia itu kita support habis. Dan kita juga melindungi masyarakat dari pengobatan-pengobatan yang sebenarnya tidak benar," ucap Anggota Komite Nasional Cell Puncah dan Sel, dr. Marhaen Hardjo M. Biomed PhD.
"Namanya stem cell itu adalah sel hidup. Stem cell berarti dia sel hidup. Nggak mungkin dia berada di dalam pil, berada di dalam minyak, macam-macam atau asal-asalan," sambung Anggota Komite Nasional Cell Puncah dan Sel, dr. Marhaen Hardjo M. Biomed PhD.
Karena beberapa masyarakat ada yang mengira jika stem cell bisa berupa pil dan bisa menjadi obat minum.
Perlu diingat jika sel punca atau stem cell tidak terikat pada fungsi tertentu.
Akan tetapi uniknya, stem cell memiliki kemampuan untuk mengubah diri menjadi sel lain.
Perubahan tersebut diyakini bisa membantu berbagai kondisi kesehatan, yaitu:
- Memperbaiki organ yang tidak berfungsi dengan baik