"Jadi kalau dulunya untuk membuat 1.000.000 sel diperlukan disk yang besar dan lain sebagainya dan dengan teknologi ini makan sel punca bisa dikembangbiakkan melalui teknik quantum stem cell namanya," imbuh dr. Marhaen Hardjo M. Biomed PhD.
Dimana semuanya dilakukan dalam proses yang dikerjakan oleh mesin.
"Jadi ibarat kata kita hanya mendapatkan hasil daripada sel tersebut dalam bentuk fire dan ini bisa berikan kepada klinik-klinik yang akan melakukan transplantasi tanpa mengubah potensi dan kemampuan daripada sel tersebut seperti yang sudah dijelaskan oleh Prof. Deby bahwa sel punca ini adalah sel yang berlum berdiferensiasi," terang dr. Marhaen.
"Jadi dia masih bisa memperbanyak dirinya terus sampai berjuta-juta sel," pungkasnya.
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Mengatakan jika Pengidap Bipolar Juga Bisa Saja Mengidap Skizofrenia
Baca juga: Sariawan Berhubungan dengan Hormon Wanita Menjelang dan Sesudah Haid? Ini Kata drg. Erni Marliana
Kemudian saat sel tersebut masuk ke dalam tubuh, akan berdiferensiasi menjadi sel yang diinginkan.
Jadi apabila di bawa ke tulang, sel tersebut akan menjadi sel tulang.
Apabila di bawa ke hati akan menjadi sel hati dan jika dibawa ke jantung akan menjadi sel jantung.
"Itu kemampuan daripada stem cell ini," lanjut dr. Marhaen Hardjo M. Biomed PhD.
Baca juga: Orang yang Alami Obesitas Perlu Konsultasi Dokter, Bisa Disebabkan Berbagai Hal Berikut
Penjelasan Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM) Indonesia, Prof. dr. Deby Vinski, Msc, PhD dan Anggota Komite Nasional Cell Puncah dan Sel, dr. Marhaen Hardjo M. Biomed PhD dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Ngobrol Sehat edisi 24 Januari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.