Adakah Posisi Tidur yang Baik untuk Pasien Stroke? Begini Kata dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ahmad Nur Rosikin
ilustrasi pasien stroke

Nilla Mengawali karirnya sebagai dokter umum di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar pada 2010.

Kemudian pada 2010 Nilla menekuni profesinya menjadi dokter rehabilitasi medik.

Pada tahun yang sama hingga saat ini, Nilla juga masih aktif menjadi Dosen Departemen kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK-UNHAS.

Baca juga: dr. Meity Paparkan Berbagai Jenis Slimming Treatment, Perawatan untuk Mengurangi Berat Badan

Berkat kemampuannya, pada 2011 hingga 2013 ia dipercaya sebagai Kepala Seksi Pelayanan Medik Rawat Inap RSUP.dr Wahidin Sudirohusodo.

Dilanjutkan pada 2015 sampai 2019 menjadi Kepala seksi Pelayanan Medik Rawat jalan.

Karena pengalaman dan kemampuannya, pada 2019 hingga sekarang, ia berpraktek dan sekaligus menjabat sebagai Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP.dr.Wahidin Sudirohusodo.

Kompetensi yang dimiliki oleh Nilla tidak bisa diragukan.

Tercatat, berdasarkan daftar riwayat hidup yang diterima oleh Tribunhealth, dirinya telah menempuh berbagai jenjang pendidikan dan lulus dari sejumlah universitas ternama di Indonesia dan luar negeri.

Baca juga: Definisi Siklus Menstruasi Tidak Teratur, Pahami Penjelasan Secara Detail dari Dokter Spesialis

Berikut di antaranya:

1. Profesi Dokter Umum Universitas Hasanuddin (2002)

2. Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2010)

3. Magister Kesehatan di Universitas Padjadjaran (2009)

4. Fellowship Pediatric Rehabilitasi (2016)

5. Konsultan Rehabilitasi Anak, Kolegium IKFR (2020).

Profil lengkap dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K bisa dilihat disini.

Pertanyaan :

Adakah posisi tidur yang baik untuk pasien stroke?

Anggra, Solo

Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Benarkan Jika Bipolar Bisa Berbahaya dan Merusak Mental Pengidapnya

dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K menjawab :

Edukasi mengenai posisi tidur dengan elevasi kepala antara 30-45 derajat pasca stroke hemisfer yang besar sebagian besar didasarkan pada studi trauma kepala dan penurunan tekanan intrakranial.

Halaman
123