Tercatat, berdasarkan daftar riwayat hidup yang diterima oleh Tribunhealth, dirinya telah menempuh berbagai jenjang pendidikan dan lulus dari sejumlah universitas ternama di Indonesia dan luar negeri.
Berikut di antaranya:
1. Profesi Dokter Umum Universitas Hasanuddin (2002)
2. Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2010)
3. Magister Kesehatan di Universitas Padjadjaran (2009)
4. Fellowship Pediatric Rehabilitasi (2016)
5. Konsultan Rehabilitasi Anak, Kolegium IKFR (2020).
Profil lengkap dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K bisa dilihat disini.
Baca juga: Ini Waktu yang Tepat dalam Menanamkan Pola Asuh pada Anak, Psikolog Sebut Salah Satu Tips Parenting
Pertanyaan :
Apa tujuan rehabilitasi medis pada pasien stroke fase lanjut?
Anggra, Solo
dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K menjawab :
Seperti dalam manajemen medis semua pasien, manajemen stroke membutuhkan perawatan yang optimal pada semua fase untuk mencegah komplikasi medis dan kondisi yang akan muncul saat pasien melalui fase akut ke fase pemulihan, rehabilitatif, serta pemeliharaan jangka panjang setelah stroke.
Rehabilitasi stroke merupakan pengelolaan rehabilitatif yang komprehensif terhadap disabilitas melalui pendekatan neurorehabilitasi dengan tujuan mengoptimalisasikan pemulihan dan/atau memodifikasi gejala sisa yang ada agar mampu melakukan aktivitas fungsional secara mandiri, dapat beradaptasi dengan lingkungan dan mencapai hidup yang berkualitas.
Rehabilitasi bertujuan untuk memaksimalkan aktivitas individu, partisipasi (peran dan posisi sosial)dan kualitas hidup, dan meminimalkan distress bagi pengasuh.
Baca juga: Tanpa Disadari, Faktor Hormonal Menjadi Penyebab Kerontokan Rambut, Simak Ulasan Dokter
Rehabilitasi merupakan pendekatan yang aktif, berorientasi pada tujuan dan berpusat pada pasien dan harus dimulai sesegera mungkin setelah stroke.
Rehabilitasi melibatkan penilaian, pengobatan dan manajemen pasien secara multidisiplin, untuk memastikan pasien stroke mencapai tingkat fungsi yang optimal dan kemandirian dari sudut pandang fisik, psikologis, sosial dan vokasional.
Rehabilitasi mengurangi tingkat disabilitas dan ketergantungan penyandang disabilitas dengan mengembangkan semaksimal mungkin kemampuan yang dibutuhkan untuk berfungsi secara memadai dalam situasi individu.
Pengobatan rehabilitasi bertujuan untuk mengembalikan kemampuan fungsional serta integrasi sosial penyandang disabilitas.
Pada fase lanjut (maintenance phase), tujuan rehabilitasi adalah memantapkan dan mempertahankan fungsi, dimana fokus terapi meningkat dari kemandirian ADL menjadi kemandirian vokasional (kembali bekerja), latihan gerakan motorik halus tahap lanjut, begitupun dengan latihan kebugaran
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)