TRIBUNHEALTH.COM - Masa subur adalah waktu dengan potensi tertinggi untuk pembuahan sel telur.
Menghitung masa subur bisa dilakukan bagi pasangan yang merencanakan kehamilan.
Pasalnya menghitung masa subur bisa dilakukan untuk membantu rencana kehamilan bagi wanita.
Tak hanya itu saja, masa subur bisa digunakan sebagai panduan untuk mengetahui siklus menstruasi sehingga bermanfaat untuk kesehatan reproduksi wanita.
Saat wanita sedang berada di fase masa subur, maka kemungkinan hamil setelah berhubungan lebih besar daripada saat tidak masa subur.
Baca juga: Begini Kata dr. Caryn Miranda Saptari Dalam Mengatasi Double Chin, Pasien Diimbau Menjaga Pola Hidup
Cara menghitung masa subur
Baca juga: Pahami 5 Syarat Berikut Sebelum Melakukan Facial Vampire, Berikut Ulasan dr. Pratidona Anasika
1. Siklus menstruasi
"Jadi untuk menghitung masa subur itu penting sekali kalau bisa siklus mensnya teratur," ucap Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med.
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 05 Juni 2022.
"Karena kita mau menghitung ovulation time atau masa subur itu biasanya kita harus memprediksikan mens kita yang berikutnya tanggal berapa nih. Dari situ kita mundurkan 14 hari," pungkasnya.
"Nah, itu ketemulah kira-kira masa subur atau masa ovulation timenya. Nanti tinggal melakukan seksual kontaknya itu di maju mundurkan 5 hari, gitu," terang dr. Maria dalam tayangan Healthy Talk (04/06/2022).
Sangat penting untuk mengetahui terlebih dahulu siklus menstruasi yang teratur, apabila siklus menstruasi tidak teratur maka akan susah untuk menentukan masa subur.
"Karena kita kan artinya tidak bisa memprediksikan mens berikutnya perkiraannya tanggal berapa. Karena kita nggak bisa ngitung dari oh 14 hari dari mens yang pertama. Karena siklus mens kita kan beda-beda kan," sambungnya.
"Ada yang 30 hari, ada yang 35 hari. Iya kalau pas 28 hari ya ngepas, gitu jadi 14 hari. Karena biasanya yang masa subur itu yang hitungannya tidak akan berubah itu dari perkiraan mens berikutnya itu mundurkan 14 hari," katanya.
Masa subur bisa dihitung dengan menggunakan perhitungan kalender.
Baca juga: dr. Melia Yunita Himbau Orangtua untuk Melakukan Upaya Preventif Terhadap Hepatitis Akut Misterius
Baca juga: Tanpa Disadari, Faktor Hormonal Menjadi Penyebab Kerontokan Rambut, Simak Ulasan Dokter
2. Ovulation test
dr. Maria Ratna Andijani, Sp. OG, M.Med menambahkan jika cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan ovulation test.
"Tapi kan konsumtif sekali ya kan. Harus beli alatnya, bolak-balik ngecek terus sampai ketemu titiknya," ungkapnya.
3. Grafik suhu basal
Hal lain yang bisa dikenali adalah dengan cara membuat grafik suhu basal.