Saat ini ibu-ibu yang melahirkan dimanapun, baik di rumah sakit atau tempat bidan pasti akan diberi buku KIA (buku pink).
Nah dibuku itu, ada lembar-lembar untuk menaikkan kenaikan berat badannya.
Lembarnya itu, kalau anak laki-laki berwarna biru sedangkan untuk anak perempuan berwarna pink.
Di lembar itu dilihat saja grafik berat badan terhadap umur dan tinggi badan terhadap umur.
Baca juga: Dokter Spesialis Paparkan Risiko jika Bayi Mulai Konsumsi MPASI di Bawah Usia 6 Bulan
Itu setiap bulan sekali harus di plotkan kesitu.
Jadi pada waktu kunjungan Posyandu, BKIA, dokter, setiap bulan sekali diplot berat badannya berapa lalu dimasukkan ke dalam grafik buku KIA tersebut.
Pengamatan saya, banyak ibu-ibu yang acuh terhadap buku KIA itu.
Padahal buku KIA ini dibuatnya sangat sulit sekali, saya termasuk salah satu orang yang membuat buku itu.
Baca juga: Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) Sarankan Memantau Tumbuh Kembang Anak Menggunakan Buku KIA
Membutuhkan waktu beberapa tahun untuk membuat buku tersebut.
Maka dari itu buku itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Jangan disimpan di dalam lemari saja, buku KIA harus digunakan setiap bulan saat ke Posyandu, Puskesmas, BKIA.
Berat badan yang sesuai harus sama dengan taraf yang ada pada buku itu, jadi jika warna hijau harus hijau terus.
Baca juga: Faktor Genetik dan Faktor Lingkungan Memengaruhi Tumbuh Kembang Anak, Begini Penjelasannya
Jangan sampai turun ke derajat bawahnya, seperti warna kuning.
Grafik harus naik tidak boleh mendatar apalagi menurun. Kalau sudah menurun itu sudah berbahaya.
Baca juga: Menu MPASI Bisa Mempengaruhi Rasa Makanan yang Disukai Anak saat Besar, Ini Penjelasan Ahli Gizi
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)