Prof. David Handojo Muljono Sebut Penerapan 3M Bisa Bantu Hindari Hepatitis Misterius

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Ahmad Nur Rosikin
Ilustrasi 3M untuk hindari hepatitis akut

TRIBUNHEALTH.COM - Prof. David Handojo Muljono menyebut etiologi atau asal muasal hepatitis akut sekarang belum diketahui.

Karena, upaya pemerintah menyasar mulai dari pencegahan, deteksi dini, penangan dini, hingga penanganan lanjut.

Dia menyebut pihaknya telah berdiskusi dan mulai menata sistem untuk menjalankan semuanya.

"Bahwa ini dilakukan semuanya. Jadi mulai dari pencegahan," tandasnya ketika menjadi narasumber program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, edisi Rabu (18/5/2022).

Dia juga menyinggung mengenai entry atau pintu masuk hepatitis akut.

Karena kondisi ini menyerang pencernaan, dia menyebut yang paling dicurigai adalah oral.

Baca juga: Sering Menjadi Pertanyaan Masyarakat, Bolehkan Olahraga Menggunakan Masker? Bigini Ulasan Dokter

Baca juga: Udara Hangat di Dalam Masker Menjadi Penyebab Kulit dan Bibir Kering

Ilustrasi masker dobel untuk hindari penularan hepatitis akut (Pixabay)

"Melalui mulut, makanan dan minuman."

Kemungkinan kedua adalah respirasi.

Pasalnya adenovirus, yang diduga menjadi pemicu, banyak tersebar di mana-mana dalam bentuk jinak.

Jadi pola hidup 3M yang sudah biasa dilakukan sejak pandemi, cukup untuk membuat perlindungan.

3M antara lain memakai masker, mencucui tangan, dan menjaga jarak.

"Cuci tangan yang baik, tidak sembarangan memegang mulut dan memakan, ataupun respirasi," paparnya.

"Jadi ini tetap bisa dipakai, prosedur 3M ini tetap berjalan untuk mengamankan, paling tidak mencegah ini terjadi," pungkas Prof. David Handojo Muljono.

Waktu kajian belum bisa diketahui

Ilustrasi seorang anak mengalami hepatitis akut misterius (Freepik.com)

Baca juga: Cegah Penularan Hepatitis Akut Misterius dengan Melakukan Hal Ini, Simak Ulasan dr. Ryan Bayusantika

Baca juga: Kenali Cara Penularan Hepatitis Akut Misterius, dr. Ryan Bayusantika Himbau untuk Menjaga Kebersihan

Prof. David Handojo Muljono menegaskan masih perlunya kajian ilmiah sebelum menyimpulan segala sesuatu mengenai hepatitis akut.

Menurutnya, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kajian tidak bisa diprediksi.

Pasalnya masih begitu banyak hal yang tidak diketahui terkait penyakit ini.

Dia pun membandingkannya dengan pandemi Covid-19.

"Data waktu tidak bisa diperkirakan karena memang ini suatu hal yang berbeda (dengan Covid-19)," paparnya, dikutip TribunHealth.com.

"Kalau Covid ini entrinya melalui pernafasan dan organ yang dikenai terutama adalah paru-paru terlebih dulu dan menjalar ke sistemik."

ilustrasi anak yang mengalami hepatitis msiterius (nakita.grid.id)

Baca juga: Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A (K): Hepatitis Akut Dialami oleh Anak di Bawah Usia 16 Tahun

Baca juga: Berikut Gejala Hepatitis Akut yang Bisa Dialami Anak, Menurut dr. Hanifah Oswari, Sp. A (K)

Halaman
12