Penyakit kulit akibat alergi dan autoimun juga banyak macam-macamnya.
Baca juga: Mengapa Sariawan Tidak Kunjung Sembuh Dikaitkan Kurang Vitamin C? Begini Ulasan Dr. drg. Eddy
dr. Dian Pratiwi mengatakan, sebelum masa pandemi banyak ditemukan penyakit kulit akibat infeksi, terutama karena jamur, bakteri, dan juga parasit.
Tetapi sermatitis atau penyakit kulit akibat peradangan (eksim) juga banyak ditemukan di Indonesia.
Dari sekian banyak jenis penyakit kulit ini, ketika masa pandemi ada beberapa penyakit kulit yang secara khusus menjadi meningkat angkanya.
Permasalahan yang mengalami peningkatan selama pendemi seperti:
- Dermatitis kontak, terutama diarea tangan.
Dimasa pandemi, semua orang berfokus pada kebersihan tangan.
Hand hygiene yang tidak tepat menyebabkan terjadinya dermatitis kontak pada tangan, sehingga hal tersebut menimbulkan keluhan.
Baca juga: Alami Gingivitis? Ini Ragam Pemeriksaan yang Dokter Lakukan
- Maskne atau Acne karena masker
Karena sekarang sering menggunakan masker, maka kulit yang tertutup masker akan bermasalah.
Masalah kulit wajah akibat penggunaan masker yang paling sering Maskne atau acne karena masker.
- Permasalahan rambut
Karena masa pandemi banyak individu yang mengalami stress, banyak yang menderita kerontokan rambut.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Dian Pratiwi, Sp.KK. Seorang dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin. Rabu (23/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)