Jika Diare, jangan sampai terjadi suatu dehidrasi.
Maka perlu perbaiki intake cairan yang cukup dan hindari makanan berserat tinggi.
Baca juga: Jangan Sampai Anak Dehidrasi Berat, Ini Tandanya Menurut Prof. Dr. dr. Harsono Salimo Sp. A (K)
Berbeda kalau tidak bisa BAB maka harus makan-makanan tinggi serat, namun bila mengalami Diare harus makan-makanan rendah serat.
Karena kalau Diare akut akibat virus, bisa sembuh sendiri (dalam 2 hari membaik sendiri).
Namun jika tidak ada perbaikan, maka itu merupakan infeksi bakteri.
Baca juga: Bakteri Streptococcus Biang Berbagai Penyakit, Ini Cara Cegah Picu Masalah pada Tubuh
Sehingga kita perlu memberikan antibiotik.
Lalu jika menderita IBS (Sindrom iritasi usus besar), penanganan juga perlu menyesuaikan dengan tipenya.
IBS yang tipenya konstipasi atau IBS tipe diare.
Kalau konstipasi petinggi serat, jika Diare maka kurangi seratnya.
Baca juga: 5 Langkah Sederhana dalam Mencegah Diare pada Anak dari Prof. Dr. dr. Harsono Salimo Sp. A (K)
IBS ini seringkali dipicu oleh masalah stres, maka biasanya penanganannya semacam psikoterapi.
Kemudian ditambahkan obat-obat yang disesuaikan dengan keluhan.
Selajutnya untuk kondisi IBD (penyakit autoimun), maka penanganan akan diberikan obat-obatan untuk diberikan pengobatan pada saluran cernanya.
Baca juga: dr. Nadia : Rematik Merupakan Penyakit Autoimun, Sistem Imun Menyerang Sel-sel Tubuhnya Sendiri
Terkadang jika diperlukan kita juga memberikan obat untuk menekan sistem imunnya.
Jika ada komplikasi seperti Abses dan muncul lubang dari saluran cerna ke organ yang lain, perlu tindakan operatif.
Kalau Kanker disesuaikan juga dengan stadiumnya, perlu dioperasi atau kemoterapi.
Baca juga: Efek Jangka Pendek dan Jangka Panjang Kemoterapi, Tak Hanya Masalah Kerontokan Rambut
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)
Baca tanpa iklan