TRIBUNHEALTH.COM - Terdapat bahan pasta gigi yang sedikit memiliki rasa menggoda dan umumnya terdapat pada pasta gigi anak-anak.
Tujuan dari bahan tersebut adalah menutupi rasa tidak enak dari material dasar pasta gigi yang mungkin sedikit terasa pahit.
Rasa dalam pasta gigi tersebut biasanya berupa rasa menthol, papermint, termasuk sakarin (rasa manis) dan beberapa pasta gigi ada yang ditambahkan eucalyptus.
Umumnya pada pasta gigi anak-anak ditambahkan sakarin atau gula.
Fungsi dari bahan tersebut adalah untuk menambahkan rasa.
Didalam kandungan pasta gigi terdapat material aktif dan non aktif.
Pada material non aktif salah satunya adalah penambah rasa secara terapeutik tidak terlalu bermanfaat.
Baca juga: Tips Jitu Cegah Periodontitis pada Gigi, Simak Panduan drg. Arifah Hariadi
Didalam komposisi pasta gigi terdapat kandungan air dan memiliki prosentase yang cukup besar rata-rata sekitar 20-40%.
Yang terpenting didalam kandungan pasta gigi adalah material terapeutik.
Material terapeutik adalah material yang sangat dibutuhkan terkait kesehatan rongga mulut dengan prosentase 0-2%.
Prosentasenya tergolong kecil, namun inilah yang paling dibutuhkan untuk kesehatan rongga mulut jaringan keras maupun jaringan lunak.
Bahan-bahan yang dimasukkan kedalam komposisi pasta gigi, secara umum dalam standart kedokteran gigi adalah fluoride, bahan densitasi.
Bahan densitasi tujuannya adalah mereduksi kondisi sensitif dentin.
Baca juga: Prosedur Tanam Benang Dilakukan untuk Mengoreksi dan Menyempurnakan Estetika Wajah
Kondisi sensitif dentin yang dimaksud adalah kejadian-kejadian gigi dimana lapisan kedua gigi atau dentin terbuka dan diberikan bahan-bahan terkait.
Pasta gigi yang digunakan untuk gigi sensitif pasti sudah tertera pada kemasan dan bertuliskan sensitive dentin.
Bahan-bahan anti kalkulus bertujuan untuk menghambat cepatnya terbentuk plak hingga terbentuk kalkulus terkait upaya mereduksi mikroorganisme dalam rongga mulut dari pasta gigi yang digunakan.
drg. Anastasia menjelaskan bahwa pada pasta gigi jenis ini, ada yang menggunakan bahan kimia dan ada juga yang menggunakan herbal.
Bahan herbal yang digunakan misalnya adalah bahan siwak, daun sirih, dan jeruk nipis.
Baca juga: Cegah Periodontitis, Dokter Gigi Imbau Hindari Makanan Satu Ini
drg. Anastasia juga mengatakan bahwa beliau pernah mendengar ada yang menggunakan bubuk kayu dari Sulawesi dan sudah ada penelititan terkait hal tersebut.
Semua bahan herbal tersebut bisa mereduksi mikroorganisme didalam rongga mulut, sehingga diharapkan kejadian pembentukan plak daripada gilirannya kalkulus bisa tereduksi.
drg. Anastasia pun menyarankan untuk menggunakan bahan alami untuk membersihkan rongga mulut.